pendidikan

Muhammadiyah Setuju Libur Sekolah Selama Ramadan, Perbanyak Waktu untuk Memperbaiki Akhlak dan Budi Pekerti

Minggu, 19 Januari 2025 | 20:42 WIB
Muhammadiyah setuju libur selama Ramadan (dprd-dkijakartaprov.go.id)

suararembang.com - Dalam beberapa waktu terakhir, muncul wacana yang menarik perhatian mengenai kemungkinan libur sekolah selama bulan Ramadan.

Wacana ini mulai mencuat setelah Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syafi’i, menyebutkan kemungkinan libur sekolah sebulan penuh pada 2025.

Baca Juga: Pembelajaran Ramadan Tuai Pro-Kontra, Libur saat Puasa Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan

Pernyataan ini memicu berbagai tanggapan, salah satunya datang dari Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang mengajak masyarakat untuk menunggu hasil rapat resmi mengenai keputusan ini.

Respons dari Menteri Agama

Menanggapi isu tersebut, Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa meskipun wacana libur sekolah selama Ramadan telah diajukan, keputusan resmi mengenai hal ini masih menunggu hasil pembahasan lebih lanjut.

Ia menekankan pentingnya fokus pada kualitas ibadah selama bulan suci ini.

"Yang jelas, kita berharap Ramadan kali ini menjadi bulan yang berkualitas, baik untuk umat Islam maupun bagi yang non-Muslim untuk saling menghargai," ujar Nasaruddin Umar dalam konferensinya.

Baca Juga: PDIP Usulkan Kegiatan Alternatif Selama Libur Ramadan: Pesantren Kilat sebagai Solusi

Menteri Agama juga mengingatkan bahwa Ramadan adalah kesempatan bagi umat Islam untuk memperdalam ibadah. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menjaga suasana Ramadan yang penuh makna dan penuh rasa hormat antar sesama.

Muhammadiyah Setuju Libur Sekolah Selama Ramadan

Pernyataan tersebut mendapat dukungan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Dalam sebuah kesempatan pada 15 Januari 2025, Haedar Nashir menyatakan bahwa Muhammadiyah setuju dengan wacana libur sekolah selama Ramadan.

Meski demikian, ia menekankan pentingnya pemanfaatan waktu libur tersebut untuk memperbaiki akhlak dan budi pekerti anak-anak.

"Ramadan harus dijadikan sebagai momen untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, dan karakter anak, terlebih di era teknologi ini," ungkapnya.

Menurut Haedar, bulan Ramadan bukan hanya sekadar waktu untuk beribadah, tetapi juga waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai moral pada generasi muda.

Mengingat perkembangan teknologi yang pesat, pendidikan agama dan akhlak menjadi semakin penting untuk membentuk karakter anak-anak di masa depan.

Halaman:

Tags

Terkini