SUARAREMBANG.COM - Maladewa, destinasi tropis yang terkenal dengan pantai dan resor mewahnya, kini menjadi sorotan karena meningkatnya risiko keamanan.
Beberapa negara, termasuk Australia, Amerika Serikat, dan Kanada, telah memperbarui peringatan perjalanan mereka ke Maladewa, menyoroti ancaman terorisme dan potensi kerusuhan sipil.
Ancaman Terorisme yang Meningkat
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan peringatan Level 2: "Exercise Increased Caution" untuk Maladewa, mengutip risiko serangan teroris yang dapat terjadi tanpa peringatan, menargetkan lokasi wisata, pusat transportasi, dan fasilitas pemerintah .
Demikian pula, pemerintah Kanada memperingatkan bahwa serangan teroris dapat terjadi kapan saja, dengan target termasuk gedung pemerintah, tempat ibadah, dan area publik yang sering dikunjungi wisatawan .
Unjuk Rasa dan Ketegangan Sosial
Smartraveller, layanan informasi perjalanan pemerintah Australia, menyarankan warganya untuk "exercise a high degree of caution" di Maladewa karena risiko kerusuhan sipil dan ancaman terorisme.
Mereka menyoroti bahwa demonstrasi publik dapat terjadi dan berpotensi menjadi kekerasan, terutama di wilayah Malé dan pulau-pulau berpenghuni .
Salah satu contoh terbaru adalah protes "Dhuleh Nukuraanan" yang dipimpin oleh kaum muda sejak April 2025, yang dipicu oleh ketidakpercayaan publik terhadap penanganan kasus kematian seorang wanita muda oleh kepolisian.
Protes ini telah menyebabkan penangkapan dan penggunaan gas air mata oleh polisi .
Ketegangan Diplomatik dan Larangan Masuk
Pada April 2025, pemerintah Maladewa melarang pemegang paspor Israel memasuki negara tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di tengah konflik di Gaza.
Langkah ini telah menyebabkan Israel menyarankan warganya untuk menghindari perjalanan ke Maladewa dan bagi yang sudah berada di sana untuk mempertimbangkan meninggalkan negara tersebut .
Tips Keamanan untuk Wisatawan
Hindari area demonstrasi: Demonstrasi dapat berubah menjadi kekerasan tanpa peringatan.
Ikuti arahan otoritas lokal: Patuhi instruksi dari pihak berwenang setempat.
Pantau media lokal: Tetap update dengan perkembangan situasi melalui berita lokal.
Hindari membawa barang berharga: Kurangi risiko pencurian dengan tidak menonjolkan barang berharga.
Artikel Terkait
Libur Waisak 2025? Jelajahi 5 Destinasi Wisata Buddha Paling Memukau di Indonesia