Sebuah banner dari Perum Perhutani KPH Kebonharjo menandakan bahwa area ini memiliki nilai konservasi tinggi.
Tantangan di Tengah Hutan
Perjalanan berlanjut memasuki kawasan hutan rotan yang rimbun. Saat Koh Lam berjalan di depan, ia tiba-tiba berteriak, "Ada ular piton!"
Seekor piton sebesar paha orang dewasa melintang di jalur pendakian. Dengan sigap, Suparman mengusir ular itu ke semak-semak.
Setelah insiden itu, kami menghadapi rintangan lain: pohon tumbang yang menutup jalur. Tanpa alat pemotong, kami harus mengitari pohon dengan bantuan tali.
Menaklukkan Puncak Argopuro
Setelah perjalanan panjang, kami tiba di Pos 3 Jalur Ngroto di ketinggian 700 mdpl. Dari sana, puncak Argopuro hanya berjarak 100 meter lagi, tetapi jalurnya menanjak dan berbatu.
Akhirnya, tepat pukul 12.30 WIB, kami mencapai puncak Argopuro di 806 mdpl. Di sana berdiri Tugu Argopuro dengan papan kayu bertuliskan angka "806" sebagai penanda ketinggian.
Dari puncak, kami dapat menikmati panorama Laut Jawa dan keindahan alam Gunung Lasem. Udara sejuk dan pemandangan spektakuler membuat perjalanan ini benar-benar berkesan.
Tidak heran, puncak Argopuro menjadi destinasi favorit para pendaki, terutama generasi milenial yang gemar menjelajah alam.
Setelah puas menikmati pemandangan dan mengabadikan momen dengan foto bersama, kami bersiap turun. Petualangan di Gunung Lasem belum berakhir—nantikan kisah berikutnya! **