suararembang.com - Minggu pagi, 26 Mei 2024, kami berlima—Koh Lam, Suryanto, Anang, Akhmad Roi, dan saya, Pedias Yub memulai perjalanan menuju puncak Argopuro, Gunung Lasem.
Perjalanan ini tidak hanya menguji fisik kami yang sudah berumur, tetapi juga menyuguhkan keindahan alam yang luar biasa.
Baca Juga: Sedulur Gowes Kudus: Jelajahi Puncak Panggang di Rembang dengan Sepeda
Persiapan Sebelum Pendakian
Kami memulai perjalanan dengan berkumpul di rumah Suparman di Dukuh Siwalan Sukun, Desa Dadapan, Kecamatan Sedan.
Di sana, kami membahas rute pendakian menggunakan peta skala 1:55.000. Jalur yang akan kami tempuh memiliki variasi medan dengan kontur mulai dari 300 hingga 800 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Setelah berdoa bersama, kami berangkat menuju Pos I Siwalan Sukun untuk menitipkan sepeda motor.
Baca Juga: Gowes Mubeng Gunung Lasem: Petualangan Seru Menyusuri Keindahan Alam Rembang
Memulai Perjalanan ke Puncak
Tepat pukul 09.00, kami mulai mendaki melalui jalur setapak yang mengarah ke utara.
Tidak lama setelah berjalan, kami disambut pemandangan hutan lebat dengan monyet-monyet yang bergelantungan di pepohonan.
Di langit biru, seekor elang tampak melayang, menambah nuansa magis perjalanan kami.
Saat mencapai tikungan jalan menuju puncak, kami sampai di situs bersejarah Batu Kursi.
Dua batu andesit besar tersusun menyerupai kursi yang dapat diduduki beberapa orang.
Beberapa meter dari sana, kami menjumpai situs Candi Bubrah dan Makam Dowo, yang dipenuhi tumpukan batu bata merah kuno.
Artikel Terkait
Gowes Mubeng Gunung Lasem: Petualangan Seru Menyusuri Keindahan Alam Rembang