JAKARTA, suararembang.com - Kabar duka datang dari institusi Polri dan pemerintahan Indonesia. Mantan Wakapolri sekaligus eks Menteri PAN-RB, Komjen (Purn) Syafruddin Kambo, meninggal dunia pada Kamis, 20 Februari 2025.
Syafruddin menghembuskan napas terakhir di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, pada pukul 18.14 WIB. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga besar Polri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya sang senior.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, kami keluarga Polri tentunya menyampaikan dukacita yang mendalam karena senior kami, Bapak Komjen Pol Syafruddin Kambo," ujar Sigit di rumah duka, Jumat, 21 Februari 2025.
Menurut Sigit, almarhum memiliki banyak kontribusi bagi institusi Polri dan pemerintah. Oleh karena itu, Polri memberikan penghormatan terbaik atas jasa-jasa yang telah ditorehkan Syafruddin Kambo.
Jejak Karier: Dari Akpol hingga Wakapolri
Syafruddin Kambo lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 12 April 1961. Kariernya di kepolisian dimulai setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1985.
Sejak awal, ia dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dan berintegritas tinggi. Hal itu terbukti dari sejumlah jabatan strategis yang pernah diembannya:
- Ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla (2004)
- Wakapolda Sumatera Utara (2009)
- Kapolda Kalimantan Selatan (2010)
- Kadiv Propam Polri (2012)
- Kalemdikpol (2015)
- Wakapolri (2016-2018)
Sebagai Wakapolri, Syafruddin memiliki peran penting dalam mengelola kebijakan dan operasional kepolisian di seluruh Indonesia.
Berlanjut ke Kabinet: Menteri PAN-RB di Era Jokowi
Setelah pensiun dari Polri pada 2018, Syafruddin dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Sebagai Menpan-RB, ia mendorong berbagai kebijakan reformasi birokrasi serta memperkuat kerja sama internasional dalam pengembangan SDM aparatur.
Menpan-RB era Presiden Prabowo, Rini Widyantini, mengenang Syafruddin sebagai sosok yang berjasa dalam reformasi birokrasi.
"Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdian Pak Syaf selama ini. Selamat jalan, Pak Syaf, jasamu selalu kami kenang," ujar Rini dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2025.
Artikel Terkait
Kontroversi Dugaan Intimidasi Polisi terhadap Seniman: Dari Band Sukatani hingga Teater Butet Kartaredjasa