Minggu, 21 Desember 2025

Viral Menteri PPN Sebut Makan Bergizi Gratis Lebih Mendesak Daripada Lapangan Pekerjaan: Makanan Tidak Hanya Memberi Pengaruh Fisik dan Kecerdasan

Photo Author
- Minggu, 23 Maret 2025 | 19:30 WIB
Menteri PPN, Rachmat Pambudy yang Memberi Statement tentang MBG. (instagram.com/rachmatpambudy)
Menteri PPN, Rachmat Pambudy yang Memberi Statement tentang MBG. (instagram.com/rachmatpambudy)

JAKARTA, suararembang.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) lebih mendesak dibandingkan penciptaan lapangan pekerjaan.

Menurutnya, masalah kekurangan gizi di Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan menyediakan pekerjaan semata.

"Jadi Ibu dan Bapak sekalian, kalau ada orang mengatakan, ‘udah, kenapa mesti ngasih makan?’ ‘kenapa tidak dikasih pekerjaan saja?’ tidak akan cepat tercapai untuk mengatasi persoalan ini," ujar Rachmat dalam sambutannya di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Sabtu 22 Maret 2025.

Baca Juga: Kontroversi Kepala BGN: Kekalahan Timnas Indonesia karena Gizi Buruk? Komisi X DPR: Jangan Lebay!

Fakta Mengerikan tentang Gizi di Indonesia

Berdasarkan data Bappenas, sekitar 180 juta penduduk Indonesia masih mengalami kekurangan gizi.

Kondisi ini berdampak serius terhadap kesehatan, bahkan menyebabkan kematian.

"Ternyata dalam statistik kami, ada 180 juta orang Indonesia, angka kecukupan gizinya tidak terpenuhi. 50 ribu bayi lahir cacat, 1 juta orang terpapar TBC, 100 ribu orang setiap tahun wafat karena TBC, itu semua karena kurang gizi," jelasnya.

Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Gizi dan Pengaruhnya terhadap Kecerdasan serta Kesehatan

Rachmat menegaskan bahwa makanan bergizi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan kecerdasan, tetapi juga pada kualitas hidup seseorang.

"Jadi kita ini bisa ditebak postur tubuhnya, kecerdasannya, kemampuan fisiknya, kemampuan otaknya dari makanan yang kita makan,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyoroti bahwa pola makan yang baik juga berpengaruh pada penampilan seseorang.

"Dan ternyata teknologi baru, pengetahuan baru itu sudah menjelaskan bahwa makan itu tidak hanya memberi pengaruh fisik dan kecerdasan, tapi ternyata memberi pengaruh kepada kecantikan dan juga wajah daripada manusia itu sendiri," tambahnya.

Respons Publik: Apakah Program Ini Lebih Penting dari Lapangan Kerja?

Pernyataan Rachmat menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Beberapa warganet mempertanyakan mengapa program MBG diprioritaskan dibandingkan penciptaan lapangan kerja.

Akun Instagram @pandemictalks yang mengunggah ulang pernyataan tersebut langsung dibanjiri komentar netizen.

Halaman:

Editor: Achmad S

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X