REMBANG, suararembang.com - Bupati Rembang Harno menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemerintah desa untuk segera membersihkan saluran air yang tersumbat guna mencegah banjir susulan.
Instruksi ini disampaikan setelah ia meninjau sejumlah wilayah terdampak banjir pada Sabtu malam (22/3/2025) dan menyalurkan bantuan kepada warga pada Minggu (23/3/2025).
Dalam peninjauan tersebut, Bupati Harno didampingi Wakil Bupati Rembang M. Hanies Cholil Barro', Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sri Jarwati, serta Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Rembang dr. Samsul Anwar.
Baca Juga: Banjir Rembang: 15 Desa Terendam, Infrastruktur Rusak, dan Upaya Penanggulangan
Mereka menyerahkan bantuan paket sembako kepada korban banjir di Desa Pangkalan, Kecamatan Sluke, dan Desa Bonang, Kecamatan Lasem, serta meninjau kondisi di Desa Trahan dan Jurangjero.
Bupati Harno menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan desa dalam menangani dampak banjir.
"Selain dari Pemerintah Kabupaten, bantuan ini juga berasal dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)," ujarnya.
Menurutnya, tingginya intensitas hujan menyebabkan debit air meningkat, sementara saluran air yang tersumbat sampah memperburuk kondisi.
Baca Juga: Banjir Landa Rembang, Bupati Harno Tinjau Lokasi dan Siapkan Langkah Antisipasi
"Di Menoro, Sedan, banyak sampah menumpuk di sungai, ditambah potongan bambu yang menghambat aliran air. Posisi salurannya juga ada yang menyempit. Hal serupa terjadi di Sendangasri, Lasem, dan Sluke. Faktor utama penyebab banjir adalah hujan lebat, sampah, dan saluran air yang tersumbat," jelasnya.
Untuk mengatasi hal ini, Bupati menginstruksikan OPD terkait dan pemerintah desa segera berkoordinasi membersihkan saluran air.
"Yang terpenting adalah mengatasi permasalahan ini agar tidak terjadi banjir lagi. Saya instruksikan agar sampah yang menyumbat gorong-gorong, seperti di Bonang, segera dibersihkan," tegasnya.
Selain itu, Bupati meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTARU) mengerahkan alat berat guna mempercepat proses pembersihan.
Banjir yang terjadi sejak Sabtu sore hingga malam (22/3/2025) mengakibatkan genangan di beberapa wilayah, termasuk Kecamatan Lasem, Sluke, Sedan, dan Kragan.
Artikel Terkait
Banjir Rembang: 15 Desa Terendam, Infrastruktur Rusak, dan Upaya Penanggulangan