JAKARTA, suararembang.com - Lagu Stecu Stecu mendadak viral di TikTok dan media sosial sejak dirilis pada 5 Maret 2025.
Lagu ini dibawakan oleh penyanyi muda berbakat, Faris Adam, dan sukses mencuri perhatian berkat beat enerjik dan lirik yang mudah diingat.
Hanya dalam waktu singkat, lagu berdurasi 3 menit 48 detik ini menjadi salah satu lagu yang paling sering digunakan sebagai latar video TikTok, mulai dari konten joget hingga sketsa lucu.
Apa Arti Lirik Stecu Stecu?
"Stecu" merupakan singkatan dari stelan cuek. Istilah ini merujuk pada sikap pura-pura cuek yang kerap muncul saat masa pendekatan dalam hubungan. Lagu ini menggambarkan situasi saat seorang perempuan bersikap seolah tidak tertarik untuk menguji keseriusan pasangannya.
Makna ini sangat dekat dengan dinamika hubungan remaja dan dewasa muda, sehingga membuat lagu ini terasa relatable bagi banyak pendengar.
Fakta Menarik di Balik Lagu Stecu Stecu
-
Lagu ini menggabungkan unsur bahasa Indonesia Timur, seperti Maluku dan Papua, yang menambah kekayaan warna dalam musiknya.
-
Penyanyi Faris Adam berhasil menyampaikan nuansa lokal dengan cara yang tetap kekinian dan mudah diterima di telinga pendengar nasional.
-
Lagu ini telah ditonton lebih dari 7,1 juta kali di YouTube dan diputar lebih dari 5 juta kali di Spotify.
-
"Stecu Stecu" menempati posisi Top 3 dalam tangga lagu Top 50 Indonesia.
Dukung Popularitas Lewat Media Sosial
Popularitas Stecu Stecu makin meroket setelah digunakan oleh beberapa selebritas seperti Jennifer Coppen dan Justin Hubner dalam video TikTok mereka. Ini mendorong lebih banyak pengguna untuk ikut menggunakan lagu ini dalam konten mereka.
Lagu Stecu Stecu bukan hanya viral karena nadanya yang catchy, tetapi juga karena makna liriknya yang dekat dengan kehidupan nyata. Faris Adam sukses menghadirkan karya yang menghibur sekaligus mencerminkan budaya lokal dengan gaya modern.
Lagu ini membuktikan bahwa musik Indonesia punya potensi besar untuk terus bersinar di kancah digital. **
Artikel Terkait
Ariel NOAH Soroti Ketidakadilan Royalti Lagu, Regulasi Direct Licensing Masih Kabur