Ia juga menambahkan, nota diplomatik ini diharapkan menjadi dasar untuk melakukan seleksi kesehatan yang lebih ketat di tahun depan.
“Harapan dari Kemenhaj melalui nota diplomatik itu adalah proses seleksi jemaah lebih ketat,” tegas Hilman.
Ia mencontohkan bahwa jemaah yang menderita penyakit berat, termasuk mereka yang membutuhkan prosedur medis seperti cuci darah, sebaiknya tidak diberangkatkan.
Selain kepada penyelenggara, pesan ini juga ditujukan kepada keluarga calon jemaah. Hilman meminta agar keluarga tidak memaksakan anggota keluarga dengan kondisi berat untuk menunaikan ibadah haji.
“Pesan ini luas, termasuk untuk keluarga jemaah agar jangan merelakan anggota keluarga dengan kondisi yang berat harus pergi ke sini, sementara medan pelaksanaan haji begitu berat yang harus dijalani,” jelasnya.
Meski masih ada beberapa catatan dari Saudi, Hilman memastikan sebagian besar masalah telah ditangani dengan baik oleh Kemenag dan pihak terkait.
“Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat,” tandasnya.
Sebagai informasi, pengumuman kuota haji 2026 dijadwalkan akan disampaikan oleh Pemerintah Arab Saudi pada 10 Juli 2025 atau 15 Muharram 1447 H melalui kanal resmi Masar Nusuk atau e-Hajj.***
Artikel Terkait
5 Catatan Haji 2025 dari Arab Saudi: Ini Respons Kemenag dan Upaya Penyelesaiannya