Selama 70 hari pelaksanaan ibadah haji, tim kesehatan juga melaporkan adanya 1.710 jemaah yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). Kasus terbanyak adalah pneumonia, diabetes melitus, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Sementara itu, dari sisi layanan kefarmasian, tercatat sebanyak 12.396 layanan diberikan. Jenis obat yang paling banyak dikonsumsi oleh jemaah adalah tablet flu batuk kombinasi.
Penurunan angka kematian jemaah menjadi sinyal positif, meski tantangan pelayanan kesehatan di Arab Saudi tahun ini cukup berat. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat menjadikan evaluasi ini sebagai acuan untuk perbaikan di musim haji berikutnya. **
Artikel Terkait
Innalillahi, Hj. Khasanah Asal Karangmangu Rembang Wafat di Makkah Saat Menunaikan Ibadah Haji