Selain itu, tarik tambang juga diyakini sudah dikenal bangsa Yunani sekitar 500 tahun sebelum Masehi.
Bagi bangsa Yunani, tarik tambang disebut kerap digunakan sebagai bentuk olahraga untuk melatih kekuatan fisik dalam proses penyebaran permainan ini sejak zaman kuno.
Ikonik di Perayaan Kemerdekaan RI
Buku Pariwisata dan Permainan Tradisional mencatat, belum ada bukti pasti kapan pertama kali tarik tambang dimainkan di Nusantara.
Kendati demikian, terdapat dugaan kuat permainan ini dibawa oleh Belanda pada masa penjajahan.
"Tarik tambang awalnya bukan permainan di Indonesia. Ia digunakan sebagai cara menarik benda-benda berat seperti kayu, batu, dan pasir. Dari kegiatan inilah tarik tambang kemudian berkembang menjadi permainan rakyat," ungkap Hisna, dkk.
Seiring waktu, masyarakat Indonesia mulai menjadikan tarik tambang sebagai ajang hiburan.
Aktivitas berat yang biasanya dilakukan bersama-sama, perlahan berubah menjadi permainan adu kuat antar kelompok dengan suasana ceria.
Tak hanya hiburan, tarik tambang juga mengandung nilai sosial yang kuat. Kekompakan, strategi, dan kerja sama menjadi kunci kemenangan.
Itulah yang membuat lomba ini lekat dengan semangat gotong royong masyarakat Indonesia.
Kini, tarik tambang menjadi lomba wajib dalam perayaan HUT RI. Dari pelosok desa hingga pusat kota, masyarakat menjadikan permainan ini sebagai simbol kebersamaan.
Dengan segala jejak sejarahnya, tarik tambang adalah contoh nyata tradisi global bisa berakar kuat di Indonesia.
Meski dibawa dari luar negeri, permainan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya bangsa.***
Artikel Terkait
Dipimpin Basuki Hadimuljono, Upacara Perayaan HUT RI di IKN Tak Kalah Meriah