Sementara itu, Secretary of Power Division of Bangladesh Farzana Mamtaz menilai Indonesia sebagai mitra penting dalam memperkuat sektor kelistrikan dan energi Bangladesh.
"Permintaan energi kami terus meningkat, yang membutuhkan inovasi dalam negeri dan kemitraan internasional yang lebih kuat.
Dalam konteks ini, Indonesia berdiri sebagai mitra, negara yang kaya akan sumber daya energi dan keahlian teknologi, serta sahabat terpercaya di Asia," ungkap Mamtaz.
Bangladesh sendiri telah mengadopsi Renewable Energy Policy 2025 dengan target 20 persen energi terbarukan pada 2030 dan 30 persen pada 2040.
Berbagai proyek PLTS atap dan angin pesisir tengah digarap, dan menurut Mamtaz, pengalaman Indonesia akan membantu mempercepat pencapaian target tersebut.***
Artikel Terkait
Prabowo Bertemu Presiden Mesir, Ingin Tingkatkan Kerjasama Perdagangan hingga Pendidikan