Bank Indonesia diperkirakan menurunkan BI Rate ke level 4,25 persen. “Hal yang menarik adalah stabilitas dolar AS yang membuat rupiah juga terjaga,” ucap Henry.
Di sisi fiskal, rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 juga menjadi perhatian.
JP Morgan menilai keseimbangan antara target pertumbuhan dan defisit fiskal memberikan sinyal positif.
“Budget ini cukup bagus, kuncinya ada di eksekusi. Kami rasa hal ini akan berdampak positif,” tegas Henry.
Dengan berbagai katalis tersebut, JP Morgan menyebut sejumlah sektor yang berpotensi tumbuh.
Sektor konsumer diperkirakan semakin kuat seiring meningkatnya belanja pemerintah.
Sektor pertambangan, khususnya nikel, juga dinilai memiliki prospek cerah.
Selain itu, sektor otomotif dan properti yang sensitif terhadap perubahan suku bunga dipandang menarik bagi investor di masa mendatang.
***