Minggu, 21 Desember 2025

Penundaan Demo Ojol di Polda Metro Jaya Mempertimbangkan Instruksi Presiden Prabowo

Photo Author
- Senin, 8 September 2025 | 13:00 WIB
Presiden Prabowo tegaskan ada tindakan keras jika ada pelanggaran oleh anggota yang melindas korban driver ojol dengan mobil rantis Brimob. (Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo tegaskan ada tindakan keras jika ada pelanggaran oleh anggota yang melindas korban driver ojol dengan mobil rantis Brimob. (Sekretariat Presiden)

JAKARTA, suararembang.com - Solidaritas Ojol Senusantara (SOS) menunda demo ribuan pengemudi ojek online. Aksi semula dijadwalkan di Markas Polda Metro Jaya. Penundaan mempertimbangkan instruksi Presiden Republik Indonesia demi menjaga stabilitas nasional.

Presiden Prabowo Subianto meminta demo ditunda agar tidak menimbulkan kegaduhan di Jakarta. Dia bertujuan meredam ketegangan yang telah memuncak. Pernyataan itu disampaikan lewat rilis dari SOS.

Baca Juga: Soal Driver Ojol Tewas Ditabrak Rantis Brimob, Mahfud MD Sebut Kesalahan Bukan di Pendemo dan Anggota

“Penundaan dilakukan atas dasar instruksi Bapak Presiden Republik Indonesia demi menjaga stabilitas nasional dan meredam kegaduhan yang saat ini tengah terjadi di Jakarta, sebagaimana juga telah disampaikan oleh Bapak Kapolri,” bunyi rilis itu. 

Demo seharusnya dimulai pukul 14.00 WIB pada Senin, 8 September 2025. SOS awalnya mengajukan rencana aksi kepada Polda Metro Jaya.

Dalam pemberitahuan tertulis, mereka menyatakan akan melibatkan sekitar 1.000 pengemudi motor dan 200 mobil. Namun, rencana itu ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

SOS menegaskan bahwa penundaan bukan tanda mundur dari tuntutan mereka. Seruan utama tetap sama: “Copot Kapolda Metro Jaya.” Mereka menuntut agar Kapolda mempertanggungjawabkan tewasnya Affan Kurniawan.

Affan adalah driver ojol yang terlindas kendaraan taktis Brimob saat aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat pada Kamis, 28 Agustus 2025. 

Organisasi itu berharap penundaan memberi kesempatan bagi pemerintah dan Kapolri untuk menunjukkan keseriusan dalam menyikapi kasus Affan. Mereka juga meminta agar aparat tidak melakukan tindakan represif dan arogan.

Mereka menilai pengemudi ojol adalah ujung tombak transportasi rakyat dan pihak yang seharusnya dilindungi. 

Di sisi lain, insiden tragis Affan memicu reaksi publik luas. Media mencatat demo, kerusuhan, dan kecaman terhadap polisi. Hal ini meningkatkan tekanan sosial dan politik.

Tuntutan agar penegak hukum bertanggung jawab terus bergema. Dan pengemudi ojol kini menjadi simbol perjuangan untuk keadilan.

SOS juga menyerukan solidaritas antardriver ojol, roda dua dan empat. Mereka mengajak simpatisan menjaga kondusivitas. Mereka diminta menunggu instruksi aksi lanjutan dari SOS.

Tindakan ini ditafsirkan sebagai strategi menjaga momentum sambil menghindari konflik yang tidak perlu. Secara keseluruhan, penundaan demo ini mencerminkan upaya meredam konflik.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X