“Beliau bukan hanya raja, tetapi penjaga terakhir harmoni dan adat di Surakarta,” ujar seorang abdi dalem senior.
Prosesi Pemakaman dan Suasana Duka
Rencananya, jenazah Pakubuwono XIII akan dimakamkan di Makam Raja Imogiri, Yogyakarta, sesuai tradisi leluhur raja-raja Mataram.
Suasana duka terasa di lingkungan keraton. Bendera setengah tiang dikibarkan, dan masyarakat mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Banyak warga Solo yang datang mengenakan pakaian adat Jawa sebagai tanda hormat. Mereka membawa bunga dan lilin, mengenang sosok raja yang dikenal ramah dan sederhana.
Menanti Penerus Tahta
Kepergian PB XIII meninggalkan pertanyaan besar: siapa yang akan melanjutkan tahta Keraton Surakarta?
Beberapa nama disebut-sebut sebagai calon penerus, namun belum ada keputusan resmi dari pihak keluarga dan abdi dalem. Proses adat penentuan penerus diperkirakan memakan waktu cukup lama.
Wafatnya Pakubuwono XIII menjadi penanda berakhirnya satu babak penting dalam sejarah Keraton Surakarta.
Di tengah duka, masyarakat berharap warisan budaya dan nilai luhur yang beliau jaga akan terus lestari bagi generasi berikutnya.
***
Artikel Terkait
Maestro Dalang Ki Anom Suroto Tutup Usia, Dunia Seni Berduka