Polisi Dalami Karakter ABH di Lingkungan Keluarga
Diketahui, polisi telah memeriksa ayah dan kakak ABH dua kali untuk mengetahui kebiasaan dan sifat pelaku ketika berada di rumah.
Budi menerangka, pemeriksaan ini mencakup penggunaan perangkat elektronik dan interaksi sehari-hari yang mungkin menunjukkan perubahan perilaku.
"Ya itu tentang sifat gelagat ABH sehari-hari. Terus ditanyakan, secara umum nggak ada perubahan," terang Budi.
"Terus termasuk dia menggunakan web, kan kalau menurut si ABH ke orang tuanya bahwa laptopnya itu rusak," imbuhnya.
Di sisi lain, Pihak keluarga disebut sangat terkejut ketika mengetahui ABH terlibat insiden ledakan.
"Ya itu kaget, nggak menyangka kan," kata Budi.
Kondisi ABH Dinyatakan Belum Stabil
Polisi belum dapat meminta keterangan langsung dari ABH karena kondisi fisik dan psikisnya belum pulih.
Berdasarkan laporan medis, ABH baru lepas selang makan dua hari sebelumnya dan masih mengalami gejala pusing, mual dan linglung.
"Jadi si ABH ini baru kemarin lepas selang makan. Dua hari lalu artinya dia baru beradaptasi keterangan dokter, jadi dia masih beradaptasi, jadi masih ada rasa mual pusing," kata Budi.
Di samping itu, Budi memastikan, koordinasi terus dilakukan antara penyidik dan dokter untuk memastikan kesiapan ABH menjalani pemeriksaan.
"Tapi yang paling utama penyidik itu berkoordinasi dengan dokter psikisnya, sudah layak belum dia diminta keterangan, tapi dari dokter menyatakan itu belum," tutur Budi.
"Karena dia masih bengong, terus ngomong sebentar kadang masih kayak masih belum pulih sepenuhnya," tambahnya.
Koordinasi Lintas Lembaga untuk Pemeriksaan Resmi
Dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta, Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap ABH pada pekan ini, namun tanggal pastinya belum ditentukan.
Secara terpisah, Budi selaku Kabid Humas Polda Metro Jaya memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan tim medis.
“Minggu ini, penyidik akan berkoordinasi dengan dokter yang merawat untuk kondisi ABH secara keseluruhan,” kata Budi Hermanto kepada awak media di Jakarta, pada Senin, 17 November 2025.
Artikel Terkait
Sebagian Siswa SMAN 72 Jakarta Masih Takut Kembali ke Sekolah, Psikolog Masih Pantau Kondisi Mental Korban