Senin, 22 Desember 2025

Update Bencana Erupsi Semeru: Embuskan Asap Putih Setinggi 1 Km, 157 kali Gempa Letusan dalam Sehari

Photo Author
- Sabtu, 22 November 2025 | 19:15 WIB
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali memasuki fase aktivitas tinggi yang memicu pengetatan zona bahaya di beberapa sektor rawan, pada Sabtu, 22 November 2025.
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, kembali memasuki fase aktivitas tinggi yang memicu pengetatan zona bahaya di beberapa sektor rawan, pada Sabtu, 22 November 2025.

Zona Berbahaya Diperluas hingga 20 Km

Badan Geologi menekankan, aktivitas masyarakat dilarang keras di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 20 kilometer dari puncak. 

Di luar area tersebut, masyarakat juga diminta menjauhi sempadan sungai minimal 500 meter karena potensi aliran lahar dan awan panas bisa terjadi kapan saja.

Selain sektor tenggara, larangan aktivitas juga diterapkan dalam radius 8 kilometer dari kawah untuk menghindari lontaran batu pijar yang dapat meluncur tiba-tiba.

Letusan 2.000 Meter dan Awan Panas 7 Km

Secara terpisah, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid menerangkan erupsi di Semeru ini bukan sebuah kejadian tunggal yang wajib diwaspadai warga.

“Erupsi berupa awan panas yang terjadi merupakan rangkaian beruntun, bukan kejadian tunggal,” kata Wafid kepada awak media di Bandung, pada Rabu, 19 November 2025.

Peningkatan kewaspadaan ini tidak terlepas dari letusan besar pada Rabu, 19 November 2025. 

Saat itu, kolom letusan mencapai 2.000 meter di atas puncak dan memicu awan panas sejauh 7 kilometer ke arah utara dan barat laut.

Rekaman seismograf menunjukkan, amplitudo maksimum 40 mm dengan durasi 16 menit 40 detik. Kondisi ini menjadi salah satu dasar Badan Geologi menaikkan status Semeru ke Level IV Awas.

Tekanan Bawah Permukaan Meningkat

Menurut Wafid, gempa-gempa yang terekam menunjukkan masih adanya suplai material dari bawah permukaan gunung. 

“Nilai variasi kecepatan relatif menunjukkan pola penurunan sejak pertengahan Oktober, yang mengindikasikan adanya peningkatan tekanan di dekat permukaan tubuh gunung api,” jelasnya.

Ia menambahkan, pemantauan deformasi menunjukkan pola relatif stabil, yang berarti tekanan dari dalam tubuh gunung masih dalam batas yang harus terus dipantau ketat.

143 Hewan Ternak Ikut Terdampak

Dinas Peternakan DKPP Lumajang mencatat, sedikitnya total 143 hewan ternak ikut terdampak, dengan rincian 139 kambing dan domba serta 4 sapi telah mati akibat diterjang material erupsi di Semeru, pada 19 November 2025. 

Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan Tanggap Darurat hingga 26 November mendatang untuk menangani dampak erupsi yang terus berlangsung.

Dengan aktivitas yang belum menunjukkan tanda mereda, warga diminta tetap waspada dan mengikuti seluruh arahan petugas di lapangan.

Hingga kini, Gunung Semeru masih berada pada Level IV Awas, menandakan seluruh sektor rawan harus steril untuk menghindari jatuhnya korban.***

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X