Risalah mencantumkan tiga alasan pokok, termasuk polemik kegiatan AKN NU yang menghadirkan narasumber terkait jaringan zionisme internasional.
Rapat menilai undangan tersebut bertentangan dengan nilai Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah dan tidak sejalan dengan Muqaddimah Qanun Asasi NU.
Kegiatan itu juga dinilai memenuhi ketentuan pasal 8 huruf a tentang tindakan yang mencemarkan nama baik organisasi.
Selain itu, rapat menyoroti dugaan pelanggaran tata kelola keuangan di lingkungan PBNU.
Respons Cak Imin Soal Polemik
Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memberikan komentar terpisah mengenai isu pemakzulan tersebut.
Ia meminta semua pihak memberi ruang pada proses internal PBNU.
"Kita tunggu saja biarkan proses internal mereka berlangsung," ujar Cak Imin di Depok, Jawa Barat, Sabtu, 22 November 2025.
Ia berharap keputusan akhir yang diambil merupakan yang terbaik untuk organisasi.
"Moga-moga akan ada keputusan yang terbaik untuk NU," lanjutnya.
Cak Imin tidak menilai substansi polemik dan menegaskan pentingnya menghormati mekanisme internal PBNU.
Duduk Perkara Rapat Syuriyah
Rapat harian Syuriyah yang memicu polemik itu digelar pada 20 November 2025 di Jakarta dan dihadiri 37 dari 53 pengurus.
Risalah rapat memuat lima poin keputusan, termasuk penyerahan kewenangan final kepada Rais Aam dan dua wakil Rais Aam.
Dari musyawarah itu keluar keputusan agar Gus Yahya mengundurkan diri dalam tiga hari.
Kontroversi semakin besar setelah salinan risalah beredar luas dan memicu reaksi publik.
Artikel Terkait
Ketua Umum PBNU Gus Yahya Imbau Masyarakat Tetap Tenang di Tengah Situasi Demonstrasi