REMBANG, suararembang.com - Puluhan warga Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori, menggelar aksi demo di Kantor Bupati dan DPRD Rembang, Kamis (27 November 2025).
Mereka memprotes bau tidak sedap dan air laut yang menghitam, diduga akibat limbah pabrik pengolahan ikan.
Baca Juga: Pencemaran Lingkungan Banyudono Rembang, Perusahaan Siapkan Renovasi IPAL dan Perbaikan Cerobong
Koordinator aksi, Afif Awaludin, meminta pabrik dihentikan sementara hingga instalasi pengolahan limbah memenuhi standar.
“Kita nggak ingin pabrik tutup permanen, karena ada pekerja yang menggantungkan hidup di sana. Tapi mbok yao tahu penderitaan kami,” kata Afif.
Baca Juga: Pencemaran Banyudono Rembang, Perusahaan Tunjuk Konsultan IPAL dan Cerobong Asap
Bupati Turun Tangan
Bupati Rembang, Harno, menemui massa dan memastikan Pemkab sudah mengirim surat ke KLHK untuk menindaklanjuti laporan warga.
“Sudah kita kirimkan dan kami pastikan surat sudah sampai di KLHK,” ujarnya.
Baca Juga: Bau Limbah dan Asap Pabrik di Banyudono, Pemkab Rembang Dorong Investigasi KLHK
Soal penutupan sementara pabrik, Harno belum memutuskan. Ia hanya mengingatkan warga agar tidak melanggar aturan saat berencana menutup akses desa.
“Jangan sampai ada celah salah,” pesannya.
Bupati juga menandatangani kesepakatan tuntutan warga, sementara tak ada satu pun anggota DPRD yang hadir.
Massa Bergerak ke Pabrik
Usai dari Kantor Bupati, massa mendatangi pabrik PT Indoseafood. Pihak perusahaan sebelumnya berjanji memperbaiki pengolahan limbah agar tidak lagi mencemari lingkungan.
Artikel Terkait
Pencemaran Lingkungan Banyudono Rembang, Perusahaan Siapkan Renovasi IPAL dan Perbaikan Cerobong