Dalam unggahannya, SBY mengungkapkan langkah yang diambil olehnya dalam penanganan bencana tsunami di Aceh kala itu.
"Ya Allah, musibah apa ini, ucap saya lirih," tulis SBY.
"Hal ini saya ucapkan di Wisma Gubernur Papua, Jayapura, tanggal 26 Desember 2004," ungkapnya.
Saat itu, SBY mengungkapkan dirinya yang berupaya untuk komunikasi dengan wakilnya, Jusuf Kalla terkait bencana besar yang menimpa Aceh itu.
"Intinya, nampaknya ini bukan bencana alam biasa. Sesuatu yang besar. Kita harus siap menghadapi hal yang paling buruk," terang SBY.
"Kita harus dapat bertindak dengan cepat namun sekaligus tepat," tambahnya.
Rapat Darurat Kabinet Terbatas di Jayapura
Dalam tulisannya, SBY menuturkan saat itu dengan informasi dan intelijen yang sangat minim, dirinya yang berada di Jayapura segera menggelar rapat Kabinet Terbatas, yang dihadiri oleh sejumlah Menteri yang mendampinginya
"Ingat, kunjungan saya ke Papua waktu itu di samping menghadiri perayaan Natal bersama juga meninjau Nabire yang baru saja tertimpa bencana," jelasnya.
Setelah melakukan pembahasan secukupnya, SBY mengambil keputusan bahwa esok hari, sepagi mungkin, dirinya langsung ke Aceh, bukan ke Jakarta sesuai dengan yang telah direncanakan.
"Pada waktu itu memang ada yang berpendapat dan menyarankan agar sebaiknya saya kembali ke Jakarta dulu. Setelah segalanya menjadi jelas, baru ke Aceh," tuturnya.
"Tidak. Kita langsung ke Aceh. Persiapkan penerbangan kita. Kita berangkat sepagi mungkin," demikian arahan saya," tutup SBY.***
Artikel Terkait
Prabowo: 50 Helikopter, Hercules C-130J, hingga Airbus A400 Bergerak Tangani Bencana Sumatera