Bagi masyarakat Jawa, kalender tradisional lebih dari sekadar penunjuk waktu. Salah satu elemen pentingnya adalah hari pasaran yang menjadi pedoman berbagai aktivitas, mulai dari pernikahan hingga perdagangan.
Sabtu, 16 November 2024, bertepatan dengan hari pasaran Legi, salah satu dari lima pasaran dalam penanggalan Jawa. Apa saja keunikannya?
Sabtu Legi: Makna dan Tradisi
Hari pasaran Jawa terdiri dari lima nama: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Berbeda dengan kalender masehi yang memiliki tujuh hari, sistem ini berulang setiap lima hari.
Perhitungan ini disebut Pancawara dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Jawa.
Sabtu Legi memiliki energi tersendiri. Dalam tradisi Jawa, Legi sering dikaitkan dengan kelembutan, ketenangan, dan keberuntungan.
Banyak orang memilih hari ini untuk menggelar hajatan seperti pernikahan, syukuran, atau kegiatan lain yang memerlukan suasana harmonis.
Selain itu, Sabtu juga dikenal sebagai hari yang baik untuk aktivitas pasar tradisional. Pada hari ini, pasar-pasar di pedesaan biasanya lebih ramai dibandingkan hari biasa.
Pedagang dan pembeli memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan barang berkualitas dengan harga terjangkau.
Weton dan Ramalan Hari Baik
Weton atau kombinasi hari pasaran dan hari masehi memiliki peran besar dalam kepercayaan masyarakat Jawa. Sabtu Legi dianggap baik untuk memulai usaha baru atau berdagang. Namun, semua ini tetap tergantung pada tanggal lahir seseorang dan perhitungannya dalam kalender Jawa.
Panduan Praktis Sabtu, 16 November 2024:
1. Pasar Tradisional: Cobalah mengunjungi pasar tradisional untuk merasakan suasana khas Sabtu Legi.
2. Tradisi dan Ritual: Jika Anda memiliki hajatan, hari ini cocok untuk melibatkan doa-doa sesuai adat Jawa.
3. Refleksi Diri: Sabtu Legi sering digunakan sebagai waktu untuk introspeksi. Luangkan waktu sejenak untuk mendalami makna hidup.
