"Meskipun saya tidak memahaminya, saya dengan rendah hati menerimanya," ungkapnya.
Di sisi lain, STY juga merasa telah bekerja keras selama hampir 5 tahun bersama Garuda.
STY menilai kerja kerasnya dengan penuh rasa bangga seraya menyebut telah menciptakan dasar yang baik bagi sepak bola Tanah Air.
"Saya pergi dengan sangat bangga karena telah menciptakan akar (dasar) yang signifikan bagi sepak bola Indonesia," tegasnya.
Menuai Hal Positif yang Telah Dipupuk Olehnya
Dalam wawancaranya bersama Yonhap, STY juga memberikan kode tentang sesuatu yang telah 'dipupuk' olehnya selama menjadi pelatih Timnas Indonesia pada periode 2019-2025.
Hal itu tidak lain dan tidak bukan, tentang kecintaanya kepada Indonesia meskipun akhirnya didepak oleh PSSI dari kursi kepelatihan Garuda.
STY berujar dengan penuh keyakinan suatu hari dirinya akan datang ke Indonesia dengan wajah penuh dengan senyuman alias full senyum.
"Saya yakin bahwa saya bisa kembali (ke Indonesia) dengan senyuman di wajah saya," terangnya.
Pelatih yang mengasah bakat dari gelandang Marselino Ferdinan hingga bek Rizky Ridho itu juga tidak lupa untuk berterima kasih atas kesempatan yang diberikan PSSI.
Terkhusus untuk Erick Thohir selaku Ketum PSSI yang memberikan dukungan besar untuk kebutuhannya selama menukangi Garuda.
"Dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada PSSI, terhusus Erick Thohir yang memberikan banyak bantuan dan dukungannya selama ini," tandasnya.
Berkaca dari hal itu, sebelumnya pelatih asal Korsel itu pernah meluncurkan STY Foundation sebagai upaya mengembangkan talenta muda sepak bola Indonesia, pada 4 November 2024 lalu.
Usaha STY Mencari Bakat Sepak Bola Anak Indonesia
Dalam kesempatan berbeda, STY didampingi Raffi Ahmad sebagai dewan penasihat STY Foundation mengungkap pembentukan yayasan itu sebagai upaya mengembangkan sepak bola di Indonesia.
Terkhusus, bagi generasi muda yang mau berkompetisi demi mengasah kemampuannya dalam sepak bola.