suararembang.com - Pada Selasa malam, 28 Januari 2025, sebuah insiden dramatis terjadi di Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan.
Pesawat Airbus A321 milik maskapai Air Busan terbakar saat bersiap lepas landas menuju Hong Kong. Kebakaran dimulai sekitar pukul 22:26 waktu setempat, tepat sebelum pesawat lepas landas.
Baca Juga: Tragedi Jeju Air: Larangan Pesta Kembang Api di Seoul Pada Malam Tahun Baru 2025
Evakuasi Cepat dan Penanganan Darurat
Semua 169 penumpang dan tujuh awak kabin berhasil dievakuasi dengan selamat melalui pintu darurat menggunakan perosotan tiup.
Proses evakuasi berlangsung cepat, dan petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 22:34 waktu setempat.
Meskipun tidak ada korban jiwa, tiga penumpang mengalami luka ringan selama proses evakuasi dan mendapatkan perawatan medis.
Penyebab Kebakaran
Kebakaran diduga berasal dari bagian belakang pesawat, tepatnya di area ekor. Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.
Maskapai Air Busan bekerja sama dengan produsen pesawat, Airbus, untuk menyelidiki insiden ini lebih lanjut.
Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan hampir semua penumpang dan awak kabin pada 28 Desember 2024.
Kecelakaan tersebut menjadi yang paling mematikan di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir.
Tanggapan Maskapai dan Otoritas
Air Busan, yang merupakan anak perusahaan dari Asiana Airlines, menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan memastikan keselamatan penumpang di masa depan.
Otoritas penerbangan Korea Selatan juga telah memulai penyelidikan untuk menentukan faktor-faktor yang menyebabkan insiden ini.
Kejadian ini menyoroti pentingnya prosedur keselamatan dan kesiapsiagaan dalam industri penerbangan.
Meskipun insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun menunjukkan bahwa tindakan cepat dan koordinasi yang baik antara awak pesawat, petugas darurat, dan penumpang sangat krusial dalam menghadapi situasi darurat.