suararembang.com - Kebijakan pembelian Elpiji 3 kg atau Gas Melon yang hanya diperbolehkan di pangkalan resmi Pertamina menuai polemik.
Diterapkan sejak 1 Februari 2025, aturan ini bertujuan memastikan subsidi tepat sasaran dan mencegah penyimpangan. Namun, di lapangan, kebijakan ini justru memicu kelangkaan dan antrean panjang.
Sejumlah warga di berbagai daerah harus berjuang mendapatkan Gas Melon. Bahkan, beberapa kasus berujung tragis hingga merenggut nyawa. Berikut beberapa kejadian memilukan akibat sulitnya mendapatkan Gas Melon:
Ibu-Ibu Kehilangan Nyawa Saat Antre Gas Melon
Penjual Nasi Uduk di Pamulang Meninggal Dunia
Pada 3 Februari 2025, seorang penjual nasi uduk di Pamulang, Banten, Yonih (62), meninggal dunia usai diduga kelelahan antre Gas Melon.
Setelah mendapatkan gas, Yonih pulang ke rumahnya di Jalan Beringin, Pamulang Barat, namun tidak lama kemudian, ia menghembuskan napas terakhir.
Baca Juga: Penjual Eceran Diminta Berhenti Jual Gas Elpiji 3 Kg, Ternyata Ini Gantinya
IRT di Grobogan Tewas Terseret Truk
Keesokan harinya, 4 Februari 2025, insiden tragis kembali terjadi. Tri Lestari (48), warga Demak, Jateng, mengalami kecelakaan saat mencari Gas Melon di Kecamatan Gubug, Grobogan.
Ia terjatuh dari motor dan terseret truk di Jalan Semarang-Grobogan. Gas Melon yang dibawanya pun terlempar.
Kasus-kasus ini menjadi bukti bahwa kebijakan baru menyebabkan keresahan dan dampak serius bagi masyarakat.
Menteri ESDM: Tidak Ada Kelangkaan Gas Melon
Menanggapi kondisi ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan Gas Melon.
"Kelangkaan daripada LPG itu sebenarnya nggak ada, nggak ada. Kenapa? Karena semua kebutuhan dari tahun 2024 ke 2025, volumenya sama, dan kami siapkan sekarang," ujar Bahlil pada 2 Februari 2025.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Warga masih kesulitan mendapatkan Elpiji 3 kg dan antrean panjang tetap terjadi.
Artikel Terkait
BREAKING NEWS! Prabowo Perintahkan Pengecer LPG 3 Kg Kembali Beroperasi, Harga Harus Tetap Terjangkau