REMBANG, suararembang.com - Aplikasi World App tiba-tiba mencuri perhatian banyak orang di Indonesia berkat tawaran uang tunai yang menggiurkan.
Warga yang tertarik mendaftar untuk mendapatkan uang antara Rp200.000 hingga Rp800.000 rela mengantre panjang untuk melakukan pemindaian mata atau scan retina menggunakan alat bernama The Orb.
Baca Juga: Taruhan Keamanan Cloud: Google Akuisisi Wiz Senilai Rp500 Triliun
Fenomena ini menyebar di berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Bandung, dan Surabaya, dengan banyak orang berbondong-bondong mendaftar demi imbalan uang.
Namun, meskipun tawaran ini tampak menarik, ada potensi ancaman besar terkait dengan keamanan data pribadi, khususnya terkait pemindaian retina mata yang diambil oleh aplikasi ini.
Retina mata merupakan data biometrik yang sangat sensitif, dan begitu data ini diambil, pengguna tidak bisa lagi mengubahnya.
Baca Juga: Khawatir Keamanan Nasional, TikTok Hadapi Ancaman Larangan di Amerika Serikat
Ini berarti, jika data tersebut jatuh ke tangan yang salah, bisa berisiko disalahgunakan dengan dampak yang sangat merugikan.
World App adalah bagian dari proyek Worldcoin yang diciptakan oleh Sam Altman, CEO OpenAI.
Tujuan utamanya adalah membangun identitas digital global berbasis blockchain, yang menggunakan data biometrik untuk mengidentifikasi pengguna.
Setelah melakukan pemindaian retina, pengguna akan diberikan token kripto Worldcoin yang bisa ditukar dengan uang tunai melalui platform pertukaran kripto.
Namun, beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Jepang, telah menghentikan sementara layanan ini karena kekhawatiran tentang penyalahgunaan data biometrik warganya.
Indonesia, meski belum memiliki regulasi yang tegas, turut mempertanyakan potensi risiko terhadap privasi data pribadi.