SUARAREMBANG.COM - Kasus catcalling kembali mencuat di Indonesia. Kali ini, seorang satpam di RSUD Rembang diduga melakukan pelecehan verbal kepada warga saat bertugas.
Aksi tersebut mendapat sorotan publik dan berujung pada pemberian sanksi kepada pelaku.
Baca Juga: Heboh Dokter Gigi PPDS UI Rekam Mahasiswi Mandi, Kasus Pelecehan oleh Tenaga Medis Terus Bertambah
Insiden ini menyoroti pentingnya pemahaman masyarakat tentang catcalling dan dampaknya.
Apa Itu Catcalling?
Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual verbal di ruang publik. Tindakan ini melibatkan komentar, siulan, atau gestur yang tidak diinginkan dan bersifat seksual kepada seseorang, biasanya perempuan.
Meskipun sering dianggap sebagai candaan, catcalling dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, takut, dan terancam pada korbannya.
Baca Juga: Dokter Kandungan di Garut Jadi Tersangka, Modus Pelecehan Dimulai dengan Alasan Suntik Vaksin
Dampak Catcalling
Catcalling bukan sekadar tindakan sepele. Korban dapat mengalami gangguan mental, seperti kecemasan, stres, hingga trauma.
Selain itu, tindakan ini mencerminkan ketidakseimbangan kekuasaan dalam masyarakat dan memperkuat budaya patriarki.
Cara Menghadapi Catcalling
Menghadapi catcalling memerlukan keberanian dan strategi. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Tetap tenang: Usahakan untuk tidak menunjukkan ketakutan atau kemarahan yang berlebihan.
Abaikan pelaku: Jika memungkinkan, hindari interaksi dengan pelaku dan segera pergi dari lokasi.
Laporkan kejadian: Segera laporkan insiden kepada pihak berwenang atau lembaga terkait.
Dukungan sosial: Berbagi pengalaman dengan orang terpercaya dapat membantu mengurangi dampak psikologis.