Ia menyebut berhasil meretas 4,9 juta data nasabah bank swasta.
Bahkan, ia menuntut tebusan dengan ancaman data akan dijual ke forum gelap.
Publik pun geger karena kebocoran ini menyangkut data finansial.
Penangkapan Mengejutkan
Pada 23 September 2025, polisi menangkap pria berinisial WFT (22) di Minahasa, Sulawesi Utara. Ia mengaku sebagai Bjorka.
Polisi menyita laptop dan ponsel sebagai barang bukti.
Meski demikian, sebagian pihak masih meragukan apakah WFT benar otak utama di balik semua aksi Bjorka.
Misteri yang Belum Terjawab
Motif utama Bjorka disebut karena faktor ekonomi.
Namun, jejak digitalnya menunjukkan aksi ini juga menyoroti lemahnya sistem perlindungan data nasional.
Pertanyaan “siapa sebenarnya hacker Bjorka?” mungkin belum sepenuhnya terjawab, meski penangkapannya sudah terjadi.
***