suararembang.com - Malam tahun baru kerap menjadi momen rawan tawuran yang perlu diantisipasi. Untuk itu, Polda Metro Jaya melalui Bidang Humas menggencarkan patroli media sosial (medsos) dan menyebarkan konten edukasi guna menekan potensi konflik.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi, menuturkan bahwa tim khusus dari Direktorat Siber RI kini aktif melakukan patroli dunia maya.
"Tawuran memang menjadi salah satu kerawanan yang harus diantisipasi, terutama pada malam tahun baru. Kalau patroli medsos itu ada tim khusus dari Direktorat Siber," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Konten Edukasi untuk Cegah Tawuran
Selain patroli medsos, Polda Metro Jaya memanfaatkan personel Humas untuk menyebarkan pesan anti-tawuran melalui konten kreatif di media sosial.
"Personel Humas juga kita berdayakan untuk mengawasi dan melakukan sosialisasi anti-tawuran melalui medsos," kata Ade.
Strategi konten kreatif tersebut diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda, sehingga mereka tergerak untuk memahami dan menerapkan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Humas itu kan corong yang mencerminkan instansi, sehingga humas ini diharapkan punya strategi yang baik dalam berkomunikasi dengan masyarakat," tambah Ade.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah kasus tawuran yang melibatkan remaja hingga mahasiswa menjadi perhatian publik. Berikut beberapa peristiwa yang tercatat:
Tawuran Remaja di Bogor: Satu Orang Terluka Akibat Sajam
Dua kelompok remaja terlibat tawuran di Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 10 Desember 2024. Tawuran tersebut viral di media sosial, dengan satu orang terluka akibat sabetan senjata tajam (sajam).
Polsek Bogor Selatan mengungkap bahwa kejadian ini bermula dari sekelompok pria bermotor yang berkumpul di area permukiman warga.
Di Medan, 13 mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tawuran antara Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian, Kamis, 5 Desember 2024.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang G Hutabarat, menyebut kejadian ini dipicu dendam lama yang berawal dari saling lirik di sebuah rumah makan.