suararembang.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusulkan agar selama libur sebulan penuh pada bulan Ramadan, siswa dapat mengikuti kegiatan yang bermanfaat seperti pesantren kilat, bimbingan keagamaan, atau kegiatan sosial.
Hal ini bertujuan untuk memastikan waktu libur dimanfaatkan secara produktif dan positif oleh para siswa.
Baca Juga: Biaya Haji 2025: Estimasi, Cara Pelunasan, dan Tips Menghadapi Masa Tunggu Panjang
Wacana libur sekolah selama sebulan penuh di bulan Ramadan telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan pemerintah.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyatakan bahwa wacana ini masih dalam tahap pembahasan.
Sementara itu, beberapa pihak, termasuk PDIP, memberikan masukan terkait pemanfaatan waktu libur tersebut.
PDIP menekankan pentingnya kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman keagamaan dan keterampilan sosial siswa selama libur Ramadan.
Program seperti pesantren kilat dianggap mampu memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan mendalam tentang nilai-nilai agama.
Selain itu, bimbingan keagamaan dan kegiatan sosial dapat membantu siswa mengembangkan empati dan keterampilan interpersonal.
Di sisi lain, beberapa pihak menyatakan ketidaksetujuannya terhadap libur sebulan penuh selama Ramadan.
Mereka khawatir bahwa tanpa adanya kegiatan yang terstruktur, siswa akan menghabiskan waktu dengan aktivitas yang kurang produktif, seperti bermain gawai secara berlebihan.
Oleh karena itu, usulan PDIP untuk mengisi waktu libur dengan kegiatan yang bermanfaat mendapat perhatian serius.
Sejarah mencatat bahwa kebijakan meliburkan sekolah selama Ramadan pernah diterapkan pada era pemerintahan sebelumnya.
Namun, efektivitas kebijakan tersebut bergantung pada bagaimana siswa memanfaatkan waktu libur mereka.