Hak Jaminan Hari Tua (JHT) pekerja akan diproses melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Sebagai upaya membantu karyawan yang terdampak, Disperinaker Sukoharjo telah menyediakan sekitar 8.000 lowongan pekerjaan baru di berbagai perusahaan di daerah tersebut.
Di sisi lain, kurator Sritex, Denny Ardiansyah, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum sepenuhnya menguasai seluruh aset perusahaan.
"Kurator belum sejauh itu (menguasai 100 persen)," ujar Denny setelah rapat kreditur di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.
Mengenai nilai total aset, Denny belum dapat memberikan angka pasti. Namun, berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2024, Sritex memiliki aset senilai USD 594,01 juta atau sekitar Rp9,3 triliun.
"Kurang lebih segitu, kita belum melakukan appraisal (taksir nilai objek), jadi nilai pastinya masih belum bisa dipastikan," katanya.
Setelah rapat kreditur, komunikasi antara kurator dan debitur mulai membaik. Direktur PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Ke depan, kurator dan debitur akan membahas dua skenario utama: apakah Sritex masih bisa beroperasi dengan skema keberlanjutan usaha (going concern) atau apakah perusahaan akan benar-benar ditutup dengan penyelesaian utang.
Kebangkrutan Sritex membawa dampak besar bagi ribuan pekerja dan industri tekstil di Indonesia.
Kini, proses penyelesaian aset dan pembayaran hak karyawan sepenuhnya berada di tangan kurator.
Dengan nilai aset yang cukup besar, masih ada kemungkinan bagi perusahaan untuk tetap bertahan melalui skema penyelesaian yang sedang dibahas.
Namun, keputusan akhir tetap menunggu proses hukum yang berlangsung di pengadilan.
**
