Minggu, 21 Desember 2025

Kerugian Asuransi Capai Rp328 Triliun, Asia Terancam Krisis Proteksi Cuaca Ekstrem

Photo Author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 12:00 WIB
Foto Ilustrasi. Industri asuransi Asia mengalami disrupsi akibat kerugian ekonomi di 2024. (Pixabay/Oleg Gamulinski)
Foto Ilustrasi. Industri asuransi Asia mengalami disrupsi akibat kerugian ekonomi di 2024. (Pixabay/Oleg Gamulinski)

Indonesia Tak Luput dari Dampak

Di Indonesia, industri asuransi umum juga terpukul hebat. Berdasarkan data OJK, laba setelah pajak industri ini anjlok dari Rp7,80 triliun pada 2023 menjadi rugi Rp10,14 triliun di 2024, merosot 197,8 persen.

Ketua AAUI, Budi Herawan, menjelaskan bahwa penurunan ini dipicu oleh hasil underwriting yang melemah dan lonjakan cadangan klaim serta premi.

“Tentunya laba ini terpengaruh dari perhitungan hasil underwriting. Seperti kita ketahui, komponen laba dari perusahaan asuransi berasal dari hasil underwriting dan hasil investasi,” ujar Budi.

Hasil underwriting yang sebelumnya mencatat surplus Rp19,46 triliun pada 2023, kini defisit Rp1,52 triliun di 2024.

Selain itu, cadangan premi melonjak 546,5 persen menjadi Rp22,27 triliun. Cadangan klaim juga naik 306,3 persen menjadi Rp5,08 triliun.

Situasi ini menggambarkan urgensi perombakan strategi industri asuransi dalam menghadapi risiko-risiko baru yang semakin kompleks di era krisis iklim.***

 

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X