Ia juga mengingatkan bahwa beberapa negara saat ini tengah kekurangan tenaga kerja. Ini bisa jadi peluang emas bagi WNI yang ingin mengembangkan karier secara global.
Sementara itu, Abdul Kadir Karding akhirnya memberikan klarifikasi. Dalam Rakornas Pengendalian Program Kemen-P2MI di Jakarta pada 28 Juni 2025, ia menegaskan bahwa maksud pernyataannya adalah untuk mendorong anak muda Indonesia agar tak takut mengambil peluang di luar negeri.
“Seingat saya, saya bicara bahwa saya kampanye agar anak-anak, termasuk mahasiswa, bisa berkesempatan bekerja di luar negeri,” ujarnya.
Karding menyesalkan jika pernyataannya disalahartikan. Ia menegaskan bahwa peluang kerja di dalam negeri tetap ada, namun kesempatan di luar negeri juga terbuka lebar.
“Namun, dipersepsikan dan ditulis seolah-olah saya menelantarkan orang Indonesia ke luar negeri karena tidak ada lapangan kerja di dalam negeri,” kata Karding.
Dengan penjelasan dari kedua pihak, isu ini diharapkan bisa dilihat secara lebih jernih. Bekerja di luar negeri bukan karena terpaksa, melainkan sebagai salah satu pilihan cerdas di tengah persaingan global yang makin ketat. ***
Artikel Terkait
Mengaku Tak Punya Wewenang soal Lapangan Kerja Dalam Negeri, Menteri Karding Beberkan Dua Tugasnya Terkait Loker Luar Negeri dari Prabowo