“Kalau keresahan mungkin framing ya, saya juga membaca beberapa ekonom yang mungkin tidak terlalu positif melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif,” ujar Hasan Nasbi yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau PCO di Kantor Kwarnas, Jakarta pada 7 Agustus 2025.
Hasan Nasbi menyatakan bahwa pemerintah akan merilis data dengan apa adanya, baik itu saat hasilnya naik maupun saat hasilnya turun.
“Pemerintah itu jujur-jujur aja lho mengeluarkan data, kalau turun dibilang turun, kalau naik dibilang naik,” imbuhnya.
Pejabat yang kini menjadi Komisaris Pertamina itu lantas membandingkan dengan data kuartal IV 2024, di mana data dari BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02 persen.
Kemudian di Kuartal I 2025, data yang dirilis sesuai data BPS adalah 4,87 persen yang berarti turun dari hasil sebelumnya.
“Tapi memang ada sebagian kalangan yang kalau turun dia percaya, kalau naik dia tidak percaya padahal dikeluarkan oleh BPS di bawah pemerintahan yang sama,” tukasnya.
***
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Ungkap Strategi Kurangi Subsidi Listrik Tanpa Naikkan Tarif