Wa ḥūrun ‘īn(un). Ada bidadari yang bermata indah
كَاَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُوْنِۚ
Ka'amṡālil-lu'lu'il-maknūn(i). laksana mutiara yang tersimpan dengan baik
جَزَاۤءًۢ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Jazā'am bimā kānū ya‘malūn(a). sebagai balasan atas apa yang selama ini mereka kerjakan.
لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا تَأْثِيْمًاۙ
Lā yasma‘ūna fīhā lagwaw wa lā ta'ṡīmā(n). Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia dan tidak (pula) percakapan yang menimbulkan dosa,
اِلَّا قِيْلًا سَلٰمًا سَلٰمًا
Illā qīlan salāman salāmā(n). kecuali (yang mereka dengar hanyalah) ucapan, “Salam… salam.”
وَاَصْحٰبُ الْيَمِيْنِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الْيَمِيْنِۗ
Wa aṣḥābul-yamīn(i), mā aṣḥābul-yamīn(i). Golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu.
فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍۙ
Fī sidrim makhḍūd(in). (Mereka) berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
وَّطَلْحٍ مَّنْضُوْدٍۙ
Wa ṭalḥim manḍūd(in). pohon pisang yang (buahnya) bersusun-susun,
Artikel Terkait
Surat Yasin