Minggu, 21 Desember 2025

Belasan Desa di Rembang Masuk Prioritas Percepatan Penurunan Stunting 2026

Photo Author
- Selasa, 4 Maret 2025 | 17:00 WIB
Desa Prioritas Penurunan Stunting di Kabupaten Rembang Tahun 2025: Upaya Serius Pemerintah Cegah Stunting
Desa Prioritas Penurunan Stunting di Kabupaten Rembang Tahun 2025: Upaya Serius Pemerintah Cegah Stunting

REMBANG, suararembang.com  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang terus berupaya menekan angka stunting dengan menetapkan desa prioritas percepatan penurunan stunting tahun 2026.

Belasan desa telah diusulkan dalam program ini dan akan dikomunikasikan dengan camat untuk mendapatkan masukan serta persetujuan.

Baca Juga: Strategi Baru! Pemkab Rembang Genjot Penurunan Stunting dengan Data Akurat

Fokus Intervensi untuk Desa Prioritas

Kepala Bidang Pemerintahan Pembangunan Manusia (Kabid PPM) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Rembang, Sigit Purwanto, menjelaskan bahwa Pemkab akan memberikan intervensi lebih intensif di desa terpilih.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting secara signifikan.

"Kita akan memberikan intervensi lebih kepada desa-desa prioritas percepatan penurunan stunting. Sejauh ini, langkah yang berjalan adalah audit kasus stunting, terutama di desa prioritas. Audit ini dilakukan melalui monitoring dan evaluasi (monev) menyeluruh, dengan melibatkan dokter anak, dokter kandungan, penyuluh KB, OPD terkait serta kader-kader yang ada di desa juga ikut mendampingi," jelas Sigit.

Baca Juga: Pemkab Rembang Dorong Desa Prioritaskan Dana Desa untuk Perangi Stunting

Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko di lapangan serta merumuskan solusi yang lebih efektif. Salah satu temuan sebelumnya adalah kebiasaan merokok dalam rumah yang berdampak buruk pada kesehatan bayi. Oleh karena itu, edukasi keluarga mengenai pentingnya menjaga lingkungan sehat menjadi salah satu fokus utama program.

Dua Skema Penentuan Desa Prioritas

Pemkab Rembang menawarkan dua skema penentuan desa prioritas yang akan dikomunikasikan dengan para camat. Alternatif pertama mencakup 17 desa atau kelurahan dengan pola satu desa per puskesmas. Alternatif kedua mencakup 14 desa atau kelurahan dengan pola satu desa per kecamatan.

"Nantinya, kita akan meminta persetujuan dari para camat yang juga selaku Ketua TPPS Kecamatan, mengingat mereka lebih memahami kondisi di wilayah masing-masing. Keterlibatan mereka sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program penurunan stunting ini," tambah Sigit.

Pada tahun 2025, sudah ada 21 desa prioritas yang tersebar di sembilan kecamatan. Namun, pada tahun 2026, Pemkab Rembang menargetkan minimal satu desa prioritas di setiap kecamatan, sehingga mencakup 14 kecamatan.

Sasaran dan Data Stunting Terbaru

Program ini menargetkan lima kelompok utama, yaitu balita, ibu hamil, ibu menyusui, remaja putri, dan pasangan usia subur. Pemilihan desa prioritas didasarkan pada jumlah kasus stunting, jumlah keluarga berisiko, serta prevalensi stunting di setiap wilayah.

Berdasarkan data ePPGBM, prevalensi stunting di Kabupaten Rembang pada tahun 2024 tercatat sebesar 13,5%. Dari 35.652 balita yang ditimbang, sebanyak 4.819 balita dikategorikan stunting. Angka ini telah melampaui batas minimal prevalensi stunting yang ditetapkan oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, yaitu 14%.

Dengan strategi ini, diharapkan angka stunting di Rembang dapat terus ditekan, sehingga generasi mendatang tumbuh lebih sehat dan berkualitas.

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Artikel Terkait

Terkini

X