Minggu, 21 Desember 2025

Mengapa Konsumsi Susu Indonesia Masih Rendah? Ini Fakta Mengejutkan di Hari Susu Sedunia 2025

Photo Author
- Minggu, 1 Juni 2025 | 08:00 WIB
Ilustrasi foto susu yang diminum sehari-hari. (Unsplash/kimleary)
Ilustrasi foto susu yang diminum sehari-hari. (Unsplash/kimleary)

SUARAREMBANG.COM - Hari Susu Sedunia yang diperingati setiap 1 Juni menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat konsumsi susu bagi kesehatan.

Dicanangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) sejak tahun 2001, Hari Susu Sedunia bertujuan meningkatkan kesadaran global terhadap pentingnya susu sebagai bagian dari pola makan sehat.

Baca Juga: 60 Persen Anak Indonesia Tak Mampu Beli Susu: Program MBG Jadi Harapan Gizi Seimbang

Di tahun 2025, tema peringatan ini menyoroti peran susu dalam mendukung nutrisi seimbang.

Susu mengandung kalsium, protein, vitamin D, dan berbagai zat gizi lain yang bermanfaat untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh.

Namun, di tengah kampanye gizi ini, fakta mengejutkan datang dari tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Menilik Lagi Pernyataan Kepala BGN, Cerita Anaknya Tumbuh Tinggi karena Minum Susu 2 Liter Sehari: Wajib dari Kecil Sampai SMA

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, konsumsi susu per kapita di Indonesia hanya sekitar 16,27 liter per tahun.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN.

Sebagai perbandingan:

  • Malaysia: sekitar 50 liter per kapita per tahun
  • Thailand: sekitar 25 liter per kapita per tahun
  • Filipina: sekitar 22 liter per kapita per tahun

Baca Juga: Minum Susu 2 Liter Bikin Anak Tinggi? Ini Kata Dokter Anak soal Efeknya pada Kesehatan

Rendahnya konsumsi susu di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor.

Mulai dari keterbatasan akses, harga yang masih dianggap mahal, hingga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi dari susu.

Menurut para ahli gizi, minum susu dua kali sehari dapat membantu mencegah osteoporosis, memperkuat imun tubuh, dan mendukung perkembangan otak anak.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X