Parents melaporkan, banyak orang tua merasakan intensitas tangisan yang lebih sering muncul pada sore atau malam hari.
3. Penyesuaian di Luar Rahim
Setelah lahir, bayi harus menyesuaikan banyak hal sekaligus. Mulai dari sistem pernapasan, refleks menggenggam, hingga kulit yang masih sensitif.
Tidak heran jika mereka sering rewel. Perihal itu, WHO menegaskan, periode adaptasi ini adalah proses penting sebelum bayi benar-benar nyaman di luar rahim.
4. Perubahan Emosi Ibu
Bukan hanya bayi yang harus beradaptasi. Ibu pun menghadapi perubahan besar setelah melahirkan.
Rutinitas baru, rasa lelah, hingga naik turunnya emosi sering kali terjadi di masa ini. Risiko baby blues juga dapat muncul jika ibu merasa kewalahan.
Para ahli dari Parents menyarankan, agar ibu tidak ragu berbagi cerita dan meminta bantuan orang terdekat. Dukungan keluarga sangat membantu ibu melewati masa-masa awal mengasuh bayi dengan lebih tenang.
WHO juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental ibu. Kelelahan fisik dan emosional yang tidak ditangani dapat berdampak pada pola asuh serta ikatan dengan bayi.
Dengan pemahaman yang tepat tentang fase newborn, infant, hingga toddler, orang tua dapat lebih siap menghadapi setiap perubahan yang dialami bayi.
Perjalanan ini memang penuh tantangan, namun dukungan dari orang-orang yang tepat di sekitar orang tuanya, bisa membuatnya terasa lebih ringan.***
Artikel Terkait
Polda Jabar Tangkap Pimpinan Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura di Bandara Soekarno-Hatta