Minggu, 21 Desember 2025

Trump Hentikan Bantuan Obat HIV, Menkes: Indonesia Terkena Dampaknya, Ini Langkah Antisipasi

Photo Author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 13:10 WIB
Dampak kebijakan Trump menghentikan bantuan obat terhadap Indonesia. (Freepik/freepik)
Dampak kebijakan Trump menghentikan bantuan obat terhadap Indonesia. (Freepik/freepik)

suararembang.com - Keputusan Amerika Serikat menghentikan bantuan obat HIV memicu keprihatinan global, termasuk bagi Indonesia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyampaikan kekhawatiran atas dampak kebijakan ini terhadap negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Donald Trump Resmi Tarik AS dari WHO, Sebut Organisasi Penuh Kepentingan Politik

Menurut laporan Reuters, berbagai mitra Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah menerima pemberitahuan penghentian aktivitas per 27 Januari 2025.

Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah Presiden AS Donald Trump yang membekukan hibah, pinjaman, dan bantuan luar negeri selama tiga bulan.

Selain itu, Trump juga mengisyaratkan kemungkinan menarik AS dari WHO. Sebagai penyumbang terbesar, AS menyumbang sekitar seperlima dari total anggaran tahunan WHO yang mencapai 6,8 miliar dolar AS.

Dampak Terhadap Indonesia

Meski Indonesia tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan AS untuk penyediaan obat antiretroviral (ARV), kebijakan ini tetap berdampak.

Direktur Eksekutif Indonesia AIDS Coalition (IAC), Aditya Wardhana, menyoroti bahwa sebagian besar program HIV di Indonesia masih bergantung pada donor asing.

Ia juga mengingatkan bahwa kebijakan Trump dapat mempengaruhi pendekatan terhadap isu gender dalam program HIV di Indonesia.

"Dalam pidato inagurasi Trump, dia secara eksplisit mengatakan kebijakan AS hanya mengakui dua gender: laki-laki dan perempuan. Di Indonesia, program penanggulangan HIV sangat berkaitan dengan teman-teman transgender. Prevalensi HIV di kelompok transgender cukup tinggi," ujar Aditya dalam wawancara dengan media.

Menkes: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui bahwa kebijakan ini berdampak pada Indonesia, terutama dalam penyediaan obat HIV, tuberkulosis (TBC), dan malaria.

Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia telah mengurangi ketergantungan pada dana hibah AS dengan menggandeng mitra lain seperti Arab Saudi dan India.

"Amerika memang membekukan semua bantuan, dan Indonesia juga terdampak. Beruntungnya, sumber hibah kita sudah lebih beragam, tidak hanya dari AS. Itu sebabnya Pak Prabowo sudah mengalokasikan dana dari APBN untuk menutupi kebutuhan, misalnya dalam penanggulangan tuberkulosis," jelas Budi saat ditemui di RS Harapan Kita, Kamis 30 Januari 2025.

Budi juga menyebut bahwa dampak kebijakan ini tidak hanya terjadi secara langsung melalui lembaga AS seperti CDC, tetapi juga secara tidak langsung melalui WHO dan Gavi yang masih bergantung pada dana AS.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X