SUARAREMBANG.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mencatat 65 kasus HIV sepanjang Januari hingga Mei 2025. Angka ini dinilai relatif stabil dibanding tahun 2024 yang tercatat sebanyak 138 kasus.
Sebagian besar kasus ditemukan melalui pemeriksaan aktif yang dilakukan tim kesehatan kepada populasi kunci. Kelompok yang menjadi sasaran di antaranya wanita pekerja seks (WPS), lelaki seks dengan lelaki (LSL), dan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Baca Juga: Status BPJS Kesehatan Dinonaktifkan? Begini Cara Aktifkan Ulang PBI JK Lewat Dinsos Rembang
“Kalau dilihat dari trennya, rata-rata penambahan sekitar 10 sampai 11 kasus per bulan,” ujar Epidemiolog Kesehatan Muda Dinas Kesehatan Rembang, Martha Gusmanthika, Kamis (10/7/2025).
Untuk meningkatkan deteksi dini, Dinas Kesehatan menjalankan program mobile clinic yang hadir rutin setiap tiga bulan. Layanan ini menyasar lokasi-lokasi strategis seperti warung kopi, kafe, dan area publik lain yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat.
Dalam layanan keliling tersebut, warga bisa mengikuti tes HIV sekaligus skrining infeksi menular seksual (IMS), termasuk sifilis. Selain itu, tim kesehatan juga memberikan edukasi langsung kepada warga terkait cara penularan dan pencegahan HIV.
Baca Juga: Trump Hentikan Bantuan Obat HIV, Menkes: Indonesia Terkena Dampaknya, Ini Langkah Antisipasi
Upaya serupa juga dilakukan di lingkungan lembaga pemasyarakatan. Dinkes bersama Puskesmas Rembang 1 telah melakukan pemeriksaan HIV dan IMS kepada 111 narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Rembang.
Sementara itu, program deteksi dini juga menyasar ibu hamil dan calon pengantin. Mereka mendapatkan pemeriksaan secara sistematis sebagai bagian dari skrining rutin pelayanan kesehatan dasar.
Secara sebaran, kasus HIV paling banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Rembang, Lasem, dan Kragan. Tiga daerah ini diketahui memiliki mobilitas penduduk yang tinggi. Beberapa kasus juga berasal dari luar wilayah, mengingat Rembang berbatasan langsung dengan Jawa Timur.
Baca Juga: Trump Hentikan Pasokan Obat HIV, Malaria, dan TBC ke Negara Berkembang
Dari total 65 kasus yang tercatat tahun ini, enam pasien di antaranya meninggal dunia. Mereka diketahui terlambat terdiagnosis dan sudah berada pada stadium lanjut saat pertama kali diperiksa.
“Gejala yang muncul biasanya diare berkepanjangan dan infeksi jamur di mulut atau kandidiasis oral,” jelas Martha.
Untuk memperluas cakupan penanganan, Pemkab Rembang menempatkan konselor HIV di seluruh puskesmas dan rumah sakit. Mereka bertugas mendampingi pasien yang sudah terkonfirmasi positif, termasuk mendorong pemeriksaan terhadap pasangan atau anggota keluarga lainnya.