kesehatan

Kasus DBD Naik Signifikan, Pemkab Rembang Terus Tingkatkan Upaya Pengendalian   

Selasa, 10 Desember 2024 | 16:01 WIB
Dr. M. Rehulina, M.Kes. (Epid.) menyampaikan materi Kebijakan dan Strategi Pencegahan an Pengendalian DBD, oleh

suararembang.com - Dalam upaya menurunkan angka Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang mengadakan Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Operasional Demam Berdarah Dengue (Pokjanal DBD) Tahun 2024 di Pollos Hotel and Gallery Rembang.

Kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi mengenai tugas dan fungsi tim Pokjanal DBD sekaligus menyebarluaskan kebijakan, strategi, serta informasi terkini tentang situasi DBD di Kabupaten Rembang.

Baca Juga: Waspada, Dinas Kesehatan Catat 74 Kasus Kanker Serviks Baru Selama 2024 di Kabupaten Rembang

Beberapa topik utama dibahas dalam rapat ini, mulai dari peran multi-sektoral dalam pencegahan dan pengendalian DBD, yang disampaikan oleh Mardi, S.Pd., M.T., hingga kebijakan dan strategi pencegahan DBD yang diuraikan oleh Dr. M. Rehulina, M.Kes. (Epid.).

Analisis situasi DBD di Kabupaten Rembang dijelaskan oleh dr. Johanes Budhiadi, sementara Khoironi, M.Pd., memaparkan peran UKS dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Lonjakan Kasus DBD di Kabupaten Rembang

DBD menjadi masalah kesehatan serius, terutama di musim hujan.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Rembang Kejar Target Imunisasi HPV untuk Anak Perempuan

Data menunjukkan peningkatan signifikan jumlah kasus pada periode Januari hingga minggu kedua November 2024 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun 2021, tercatat 194 kasus dengan Incidence Rate (IR) sebesar 31 per 100.000 penduduk, serta enam kematian dengan Case Fatality Rate (CFR) 3,1 persen.

Tahun 2022 mencatat 201 kasus, IR 32 per 100.000, dan tiga kematian dengan CFR 1,5 persen.

Pada 2023, kasus menurun menjadi 184 dengan IR 29 per 100.000, namun angka kematian kembali meningkat menjadi enam kasus dengan CFR 3,2 persen.

Baca Juga: Pustu di Rembang Kini Fokus Layani Satu Desa untuk Optimalkan Kesehatan

Hingga November 2024, jumlah kasus melonjak tajam mencapai 301 kasus dengan IR 43 per 100.000 dan sembilan kematian (CFR 2,5 persen).

Wilayah Puskesmas Pancur mencatat IR tertinggi sebesar 216,6 per 100.000, sementara Puskesmas Rembang 1 memiliki IR terendah, yaitu 5,9 per 100.000.

Halaman:

Terkini