BEKASI, suararembang.com - Kementerian Sosial (Kemensos) mulai menguji coba Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis berasrama yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin.
Uji coba ini dilakukan di dua lokasi utama, yaitu Sentra Handayani Jakarta dan Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi, selama dua hari pada 9–10 Juli 2025.
Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memutus rantai kemiskinan melalui akses pendidikan yang layak dan gratis.
Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak yang masuk dalam Desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul, hadir langsung meninjau pelaksanaan simulasi.
Baca Juga: Rembang Gagal Masuk 100 Sekolah Rakyat Tahap Pertama, Ini Penyebabnya
“Jadi hari ini kita melakukan simulasi untuk penyelenggaraan Sekolah Rakyat rintisan selama 24 jam penuh,” ujarnya di Sentra Handayani, Jakarta Timur.
Simulasi dimulai dengan registrasi siswa dan pembagian kamar asrama. Seluruh siswa menerima perlengkapan sekolah secara gratis, termasuk seragam, sepatu, alat tulis, perlengkapan ibadah, dan peralatan kebersihan.
Selain itu, para siswa menjalani pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan lainnya termasuk pengenalan sistem pembelajaran menggunakan Learning Management System (LMS) serta pengenalan tata tertib sekolah.
Gus Ipul juga memperkenalkan program Talent DNA yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk memetakan minat dan bakat siswa.
“Tes ini adalah semacam aplikasi untuk mengetahui kemampuan siswa dengan AI yang sudah dilatih,” kata Gus Ipul.
Ia menambahkan, metode ini akan membantu guru dalam menyusun pendekatan belajar yang sesuai. “Guru akan lebih mudah untuk mengarahkan siswa-siswa di Sekolah Rakyat,” lanjutnya.
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Gelar Rapat Virtual Bahas Sekolah Rakyat dan Cuaca Ekstrem Sebelum Terbang ke Belgia