Minggu, 21 Desember 2025

Kontroversi Menteri Satryo: Dari Demo ASN hingga Tuduhan Arogansi, Ini Rekam Jejaknya

Photo Author
- Senin, 20 Januari 2025 | 18:48 WIB
Potret Mendiktisaintek RI Satryo Soemantri Brodjonegoro yang didemo ratusan pegawai ASN di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Senin, 20 Januari 2025. (Dok. Kemkomdigi)
Potret Mendiktisaintek RI Satryo Soemantri Brodjonegoro yang didemo ratusan pegawai ASN di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, pada Senin, 20 Januari 2025. (Dok. Kemkomdigi)

suararembang.com – Aksi unjuk rasa ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Ditjen Dikti Kemdiktisaintek, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), menjadi sorotan publik.

Demonstrasi tersebut digelar pada Senin, 20 Januari 2025, di depan kantor kementerian di Jakarta.

Baca Juga: 26 Mahasiswa Rembang Kampus Swasta Raih Beasiswa Tahun 2024, Bukti Pemerintah Dukung Pendidikan!

Massa yang terdiri dari sekitar 235 ASN menyampaikan keluhan mereka terhadap Menteri Kemdiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Aksi ini dipicu oleh pemecatan mendadak seorang pegawai, Neni Herlina.

Protes Melalui Lagu dan Spanduk

Aksi tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri.

Namun, nuansa protes semakin memanas dengan spanduk bertuliskan, “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri.”

Baca Juga: Prabowo Bertemu Presiden Mesir, Ingin Tingkatkan Kerjasama Perdagangan hingga Pendidikan

ASN juga menyuarakan kritik keras melalui tulisan:

  • “Kami ASN, dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga.”
  • “Pak Presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat.”

Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, menyebut aksi ini bertujuan mengadukan masalah kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Kami ingin Presiden mengetahui bahwa ada keluhan serius terhadap kepemimpinan Menteri Satryo," ujar Suwitno.

Lahir di Belanda, Dikenal Sebagai Ilmuwan di ITB

Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X