Bullying online (cyberbullying): perundungan melalui media sosial atau pesan digital.
Dengan memahami jenis-jenis perundungan, siswa diharapkan mampu mengenali tanda-tandanya dan berani melapor bila menjadi korban maupun saksi.
Layanan Konseling dan Satgas Anti Kekerasan
Selain edukasi, Dinsos PPKB juga menyiapkan layanan konseling. Siswa bisa mengakses bantuan melalui Unit Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) atau Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Tidak hanya itu, telah dibentuk satuan tugas lintas sektor untuk menangani kekerasan di sekolah. Satgas ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Dinsos PPKB, sehingga lebih efektif dalam mendampingi siswa.
Menuju Sekolah Ramah Anak
Dengan adanya program ini, SMA Negeri 1 Sumber diharapkan bisa mewujudkan sekolah ramah anak.
Yulidar menyebut, sekolah tersebut dapat menjadi contoh bagi SMA lain dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta bebas perundungan.
Ia menambahkan, upaya kolaboratif antara sekolah, pemerintah, dan siswa adalah kunci untuk mencegah terjadinya perundungan.
Harapannya, siswa semakin berani melawan bullying dan saling mendukung untuk menciptakan suasana belajar positif.
Poster Anti-Bullying dari Siswa
Kegiatan sosialisasi juga mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam kampanye anti-bullying. Mereka membuat poster bertema pencegahan perundungan dan kekerasan.
Poster itu akan dipajang di majalah dinding sekolah sebagai pengingat pentingnya menjaga lingkungan belajar yang sehat.
Langkah kreatif ini diharapkan mampu memperkuat pesan bahwa bullying adalah masalah bersama yang harus dihentikan.
Dengan edukasi, konseling, dan partisipasi siswa, SMA Negeri 1 Sumber bertekad menjadi sekolah yang benar-benar ramah anak. ***