pendidikan

SMK Negeri 1 Rembang Prihatin atas Perundungan Digital Siswa Disabilitas

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:54 WIB
Tangkapan layar pernyataan resmi SMK Negeri 1 Rembang terkait perundungan digital

REMBANG, suararembang.com — SMK Negeri 1 Rembang menyatakan keprihatinan atas peristiwa perundungan digital yang dialami seorang siswa penyandang disabilitas dalam aktivitas siaran langsung media sosial yang dilakukan secara pribadi.

Peristiwa tersebut terjadi di luar lingkungan dan jam sekolah. Namun demikian, pihak sekolah menegaskan tetap melakukan pendampingan dan perlindungan terhadap siswa yang bersangkutan, sekaligus mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarluaskan ulang rekaman video yang beredar karena berpotensi memperburuk kondisi psikologis anak.

Baca Juga: Ketua DPR hingga Presiden Prabowo Buka Suara soal Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah, Siap Evaluasi dan Panggil Pihak Terkait

Pihak sekolah menjelaskan bahwa rekaman video yang sempat beredar diunggah oleh siswa secara pribadi dengan tujuan menghentikan tindakan perundungan yang dialaminya selama melakukan siaran langsung.

Video tersebut kemudian telah diprivat oleh siswa.

Namun, berdasarkan penelusuran sekolah, rekaman itu disalin dan disebarluaskan kembali oleh pihak lain tanpa kendali dari siswa.

Kondisi tersebut dinilai menimbulkan tekanan psikologis lanjutan bagi yang bersangkutan.

Sekolah menegaskan bahwa penyebaran ulang konten, pencarian identitas, maupun penghakiman di ruang digital bukanlah solusi.

Tindakan tersebut justru berpotensi memperburuk situasi dan bertentangan dengan prinsip perlindungan anak.

Sebagai bentuk tanggung jawab institusi pendidikan, SMK Negeri 1 Rembang menyampaikan sikap resminya kepada publik melalui pernyataan tertulis berikut ini.

PERNYATAAN RESMI

SMK Negeri 1 Rembang menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang dialami salah satu peserta didik kami, Cahyo Awwali Ardandi, seorang siswa penyandang disabilitas, dalam aktivitas siaran langsung di media sosial yang dilakukan secara pribadi di rumah pada Rabu, 17 Desember 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.

Perlu kami sampaikan bahwa rekaman video yang sempat beredar diunggah oleh siswa yang bersangkutan dengan tujuan agar tindakan perundungan yang dialaminya dapat dihentikan. Selama ini, Cahyo kerap mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari sejumlah pengguna saat melakukan siaran langsung. Namun demikian, video tersebut telah diprivat oleh yang bersangkutan.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa rekaman video tersebut kemudian disalin dan disebarluaskan oleh pihak lain tanpa kendali dari siswa, sehingga menimbulkan tekanan psikologis lanjutan. Sekolah menilai bahwa penyebaran ulang, pencarian identitas, maupun penghakiman di ruang digital bukanlah solusi, dan justru berpotensi memperburuk kondisi anak.

Halaman:

Tags

Terkini