Minggu, 21 Desember 2025

Wamenpar Tegaskan Quality Tourism Bukan Soal Jumlah, tapi Pengalaman Unik dan Berkelanjutan

Photo Author
- Minggu, 22 Juni 2025 | 11:00 WIB
Momen Wamenpar Ni Luh Puspa saat memberikan kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali pada Sabtu, 21 Juni 2025. (Kementerian Pariwisata)
Momen Wamenpar Ni Luh Puspa saat memberikan kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Bali pada Sabtu, 21 Juni 2025. (Kementerian Pariwisata)

SUARAREMBANG.COM - Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, menegaskan bahwa konsep quality tourism atau pariwisata berkualitas harus menjadi fondasi utama dalam pembangunan sektor pariwisata Indonesia.

Dalam kuliah umum di Universitas Mahendradatta, Denpasar, Sabtu (21/6/2025), Wamenpar menyampaikan bahwa kualitas pariwisata tidak bisa diukur hanya dari jumlah wisatawan yang datang.

Baca Juga: Wamen Kebudayaan Giring Ganesha Usulkan Kelenteng Cu An Kiong Lasem Jadi Cagar Budaya Nasional

“Kita jangan terjebak, karena (pariwisata) berkualitas bukan berarti kita hanya menyasar segmen tertentu saja,” ujarnya.

Menurutnya, pariwisata berkualitas adalah tentang bagaimana wisatawan bisa merasakan pengalaman liburan yang aman, nyaman, sehat, dan berinteraksi secara positif dengan masyarakat lokal.

Ia menambahkan, pemahaman soal quality tourism masih sering disalahartikan sebagai pariwisata untuk wisatawan berpengeluaran tinggi. Padahal, tren global menunjukkan hal berbeda.

Baca Juga: Giring Ganesha Takjub! Rembang dan Lasem Ternyata Simpan Harta Karun Budaya Nusantara

Setelah pandemi COVID-19, preferensi wisatawan berubah. Mereka kini lebih memilih perjalanan yang personal, bertanggung jawab, dan ramah lingkungan.

Destinasi tersembunyi atau hidden gem lebih diminati karena menawarkan ketenangan dan keaslian. Wisatawan juga memilih transportasi rendah emisi dan akomodasi berkelanjutan.

Konsep ini sejalan dengan prinsip pariwisata baru: low touch, hygiene, less crowd, dan low mobility.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha yang Hari ini Kunjungi Rembang

“Quality tourism adalah suatu keniscayaan. Ini bukan lagi opsi, tapi keharusan bagi semua pihak,” tegasnya.

Pemerintah sudah mengarahkan RPJMN 2025–2029 untuk mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Kolaborasi semua elemen sangat dibutuhkan, termasuk dari kalangan akademisi.

Menurut Ni Luh, pariwisata bukan soal seberapa banyak wisatawan datang, tapi seberapa besar manfaat yang mereka tinggalkan bagi masyarakat, budaya, dan alam Indonesia.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X