SUAREREMBANG.COM - Kabupaten Rembang mencatat penurunan signifikan pada sektor pariwisata selama Maret 2025.
Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di wilayah ini hanya mencapai 14,58 persen.
Angka ini menunjukkan bahwa dari setiap 100 kamar hotel yang tersedia, hanya sekitar 14 hingga 15 kamar yang terisi setiap malam.
Baca Juga: Desa Wisata Punjulharjo Rembang Masuk 15 Besar Nasional, Sejajar Borobudur dan Mangunan Bantul
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni Februari 2025, TPK turun 2,15 poin atau sekitar 12,85 persen.
Penurunan juga terlihat secara tahunan. Dibandingkan dengan Maret 2024, TPK anjlok 2,10 poin atau 12,59 persen.
Turunnya angka ini menandakan bahwa minat wisatawan untuk menginap di hotel Rembang sedang melemah.
Baca Juga: Desa Wisata Punjulharjo Rembang Masuk 15 Besar Nasional, Sejajar Borobudur dan Mangunan Bantul
Ini menjadi tantangan bagi pelaku industri perhotelan dan pemerintah daerah untuk menarik lebih banyak kunjungan.
Meski TPK turun, rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel justru mengalami sedikit kenaikan.
RLM di Rembang pada Maret 2025 tercatat 1,18 malam, naik 0,05 poin dari Februari 2025.
Jika dibandingkan secara tahunan, RLM juga naik tipis sebesar 0,02 poin dari Maret 2024 yang berada di angka 1,16 malam.
Kenaikan RLM sebagian besar disumbang oleh wisatawan domestik. RLM tamu Indonesia mencapai 1,18 malam, sedangkan tamu asing hanya 1,00 malam.
Artikel Terkait
Desa Wisata Punjulharjo Rembang Masuk 15 Besar Nasional, Sejajar Borobudur dan Mangunan Bantul