suararembang.com - Sektor pariwisata Rembang makin memperlihatkan dampak positifnya terhadap perekonomian daerah. Sejak tahun 2016 hingga 2024, perputaran uang di sektor ini telah mencapai Rp 2,9 triliun, kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengungkapkan bahwa angka Rp 2,9 triliun ini diperoleh dari jumlah kunjungan wisatawan domestik sebanyak 14,5 juta orang.
“Jika dihitung, dengan 14,5 juta wisatawan domestik saja, uang yang beredar sudah mencapai sekitar Rp 2,9 triliun. Ini hanya dari sektor pariwisata,” ujar Bupati Hafidz.
Sebagai perhitungan rata-rata, setiap wisatawan domestik menghabiskan sekitar Rp 200 ribu per kunjungan. Selain wisatawan dalam negeri, Rembang juga menerima kunjungan dari wisatawan mancanegara sebanyak 1.222 orang pada periode yang sama.
Baca Juga: Petani Garam Desa Dasun Tampil di Pameran Internasional Arthefact 3.0
Bupati Hafidz menjelaskan bahwa sebagian besar destinasi wisata di Rembang dikelola oleh masing-masing desa. “Mulai dari Tasik Harjo, Balongan, Pakis, hingga Candimulyo, dikelola oleh desa masing-masing.
Kami tidak masalah, yang penting memiliki dampak ekonomi bagi warga,” jelasnya. Namun, ada dua destinasi utama—Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini dan Museum RA Kartini—yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang mencatat beberapa fluktuasi dalam kunjungan wisatawan domestik. Pada tahun 2020, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan drastis, dengan hanya 956.363 pengunjung, sementara tahun 2019 mencapai 2.125.919 kunjungan.
Tren positif kembali terlihat pada tahun 2023, dengan total kunjungan 2.196.014 wisatawan domestik—rekor tertinggi sejak 2016.
Per Agustus 2024, kunjungan wisata domestik sudah mencapai 1.845.606 orang, dengan wisatawan mancanegara tercatat 19 orang. Jumlah wisatawan asing tertinggi terjadi pada 2019, mencapai 570 kunjungan, disusul 556 kunjungan pada tahun 2018.
Data ini menunjukkan potensi besar sektor pariwisata bagi pertumbuhan ekonomi Rembang. Dengan pengelolaan yang baik, pariwisata lokal dapat semakin menarik lebih banyak pengunjung di tahun-tahun mendatang.
Artikel Terkait
Desa Dasun, Rembang, Raih Apresiasi Desa Budaya 2024 Berkat Kearifan Lokal dan Tradisi Budaya Maritim
Petani Garam Desa Dasun Tampil di Pameran Internasional Arthefact 3.0