Fenomena es alami ini sangat jarang ditemukan di daerah tropis dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para ilmuwan dan pendaki.
2. Sejarah Penamaan: Nama Carstensz diambil dari Jan Carstenszoon, seorang penjelajah Belanda yang pertama kali melihat puncak bersalju ini pada tahun 1623.
Penemuan ini awalnya diragukan karena salju di wilayah tropis dianggap mustahil.
3. Pendakian Teknis yang Menantang: Puncak Carstensz dikenal memiliki medan pendakian yang sulit dengan tebing curam dan cuaca yang tidak menentu.
Pendaki harus menghadapi hujan lebat, kabut tebal, dan suhu yang bisa mencapai titik beku di puncaknya.
Keterampilan memanjat tebing dan penggunaan alat-alat pendakian khusus sangat diperlukan.
Puncak Carstensz menawarkan keindahan dan tantangan luar biasa bagi para pendaki.
Namun, persiapan yang matang dan kewaspadaan terhadap kondisi alam adalah kunci untuk menaklukkan puncak tertinggi Indonesia ini.
***
Artikel Terkait
5 Fakta Pendakian Fiersa Besari ke Puncak Carstensz: Perjalanan Ekstrem yang Berujung Tragedi"