Senin, 22 Desember 2025

WFA ASN Jelang Lebaran 2025, Kunci Lancarnya Arus Mudik?

Photo Author
- Rabu, 26 Maret 2025 | 20:30 WIB
Potret Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho yang menjelaskan tentang penerapan one way nasional. (Korlantas.polri.go.id)
Potret Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho yang menjelaskan tentang penerapan one way nasional. (Korlantas.polri.go.id)

JAKARTA, suararembang.com - Pemerintah terus mencari solusi terbaik untuk mengurangi kemacetan saat mudik Lebaran.

Salah satu langkah yang diambil adalah kebijakan work from anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kebijakan ini diyakini mampu membantu memecah kepadatan arus kendaraan, terutama di jalur utama mudik.

Baca Juga: ASN Bisa Work from Anywhere (WFA) 24-27 Maret 2025, Strategi Pemerintah Kurangi Kemacetan Mudik Lebaran

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) resmi mengumumkan bahwa ASN dapat bekerja dari mana saja pada 24-27 Maret 2025.

Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri PANRB No. 2/2025 tentang penyesuaian tugas kedinasan ASN saat libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Nyepi serta Idul Fitri 1446 H.

WFA Bantu Mengurai Kemacetan

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa kemacetan mudik di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa, harus diantisipasi dengan baik.

Salah satu upayanya adalah pemberlakuan WFA agar pergerakan pemudik lebih merata dan tidak menumpuk pada hari puncak arus mudik.

Baca Juga: ASN Dapat 4 Hari WFA Sebelum Lebaran, Tito Karnavian: Tugas Tetap Berjalan!

"Macet bahkan di mana-mana, terutama di Jawa, oleh karena itu, akan dilaksanakan working from anywhere, WFA," ujar Tito dalam rapat pengendalian inflasi pada 10 Maret 2025.

Senada dengan pernyataan Mendagri, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho juga meyakini kebijakan ini bisa mengurangi kepadatan lalu lintas.

Selain WFA, strategi lain seperti contra flow dan one way juga akan diterapkan untuk memperlancar arus kendaraan.

Strategi Rekayasa Lalu Lintas

Korlantas Polri bekerja sama dengan Jasa Marga untuk menerapkan skema rekayasa lalu lintas. Salah satu yang akan diterapkan adalah sistem contra flow.

"Kalau contra flow radar di KM 50 sudah mencapai 5.500 kendaraan, baru akan diberlakukan satu lajur. Jika mencapai 6.400 kendaraan per jam, maka akan diperluas menjadi dua lajur," jelas Irjen Agus usai rapat koordinasi dengan Jasa Marga pada 25 Maret 2025.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X