Minggu, 21 Desember 2025

Dokter Priguna Anugerah Diduga Rudapaksa Saat Ayah Korban Kritis: Polisi Ungkap Motif Penyimpangan Seksual

Photo Author
- Sabtu, 12 April 2025 | 13:00 WIB
Polisi mengungkap motif menyimpang di balik aksi dokter Priguna Anugerah rudapaksa korban saat ayahnya kritis.
Polisi mengungkap motif menyimpang di balik aksi dokter Priguna Anugerah rudapaksa korban saat ayahnya kritis.

BANDUNG, suararembang.com - Kasus kekerasan seksual yang melibatkan seorang dokter muda di Bandung menggemparkan publik.

Priguna Anugerah Pratama (31), seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan rudapaksa terhadap FH (21), putri dari pasien yang tengah kritis.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, menyebut bahwa tindakan pelaku didorong oleh motif seksual yang menyimpang.

Baca Juga: Dokter PPDS Unpad Pemerkosa Anak Pasien RSHS Sempat Coba Bunuh Diri Usai Dilaporkan

“Semacam apa ya, punya fantasi tersendiri dengan seksualnya gitu,” ujar Surawan, Jumat 11 April 2025.

Mengejutkannya, meskipun telah menikah, Priguna tidak mampu menahan dorongan menyimpang tersebut.

Polisi menduga pelaku memiliki ketertarikan terhadap kondisi di mana korban tidak dalam keadaan sadar.

Baca Juga: Polda Jabar Tahan Residen Anestesi PPDS Unpad Terkait Dugaan Pemerkosaan di RSHS Bandung

"Senang kalau orang mungkin pingsan gitu ya. Nanti kita lakukan visum psikiatrikum,” jelas Surawan.

Kejadian memilukan ini terjadi pada 18 Maret 2025. Saat itu, Priguna membawa FH dari IGD ke lantai 7 Gedung MCHC dengan dalih pengambilan darah.


Setiba di lokasi, pelaku meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi dan menyuntikkan cairan bening melalui infus setelah menusukkan jarum sebanyak 15 kali ke tubuh korban.

Tak lama setelah disuntik, korban kehilangan kesadaran. Ia baru terbangun sekitar pukul 04.00 WIB dalam kondisi lemas.

Korban sempat merasa nyeri saat buang air kecil dan akhirnya menceritakan kejadian tersebut kepada sang ibu.

“Korban pun menceritakan kepada ibunya bahwa pelaku mengambil darah sebanyak 15 kali percobaan dan menyuntikkan cairan bening yang membuat korban tak sadar. Ketika buang air kecil, korban merasakan perih di bagian tertentu,” terang Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan.

Halaman:

Editor: R. Heryanto

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jadwal Bioskop Pati Hari Ini, Minggu 21 Desember 2025

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:02 WIB
X